DISUSUN OLEH ; INDAH AGISA DEWI
Judul Resensi : Bercerita mengenai
Dilan dan Milea ketika sudah jadi pacar yang dinyatakan dengan lisan dan
tulisan bermaterai dalam buku Dilan 1991.
Judul : Dilan 1991
Nama Penulis : Pidi Baiq
Penerbit : Pastel books
Tahun Terbit : XXXI, Juli 2018
Tempat Terbit : Bandung
Jumlah Halaman : 343 halaman
Harga : Rp.69.000
Milea pun kembali bercerita tentang kisah percintaannya dengan Dilan. Seperti orang yang baru jadian pada umumnya, Milea mengalami masa yang indah di SMA sesudah resmi jadi pacar Dilan. Ketika guyuran hujan menerpa, Dilan menggunaka motor CB dengan Milea di belakangnya. Milea dengan erat memeluk Dilan. Mereka berdua jalan-jalan menyusuri Jl. Buah Batu sembari ketawa riang, itu semua berkat Dilan yang selalu membuat hari-hari Milea bahagia.Jawaban yang diberikan Dilan selalu saja membuat Milea tersenyum, Dilan pun termasuk orang yang cerdas dan pintar di kelasnya, buktinya dia selalu mendapatkan ranking satu atau dua. Meski Milea merasa khawatir dengan Dilan yang bergabung dengan geng motor, karena Milea takut terjadi hal yang buruk menimpa Dilan karena geng motor.Ketika itu, sekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar sebab para guru sedang melakukan rapat untuk mempersiapkan pembagian rapor. Milea merasa tidak enak dengan kejadian Dilan berkelahi dengan Anhar sebab membela dirinya. Milea merasa takut dan cemas jika nantinya Dilan dikeluarkan dari sekolah. Tiba-tiba, datang Piyan memberitahu Milea bahwa Dilan berkelahi di warungnya Bi Eem. Milea pun panik mendengar berita itu dan langsung
menuju ke tempat Dilan berada. Ketika Milea bertanya berkelahi dengan siapa,
Dilan malah menjawab “Agen CIA”. Mendengar jawaban dari Dilan yang seperti itu
membuat Milea kesal dan khawatir, apabila terjadi sesuatu lagi dengan
kekasihnya itu. Seperti biasanya, Dilan selalu tenang dalam menghadapi
permasalahan. Malahan Dilan sempat-sempatnya bercanda ketika Milea merasa
panik. Hal itu sengaja Dilan lakukan supaya meredamkan hati Milea.Sampai pada suatu malam, Milea ditelpon Piyan, bahwa
Dilan sudah tahu orang yang mengeroyok yang disebut Dilan agen CIA tempo hari.
Ternyata orang yang mengeroyoknya di warung Bi Eem adalah kakaknya Anhar. Dilan
pun berencana untuk membalas, dia memanggila teman-temannya untuk balas dendam.Ketika itu Milea yang ingin menyusul untuk menggagalkan
rencananya Dilan bingung karena tidak ada kendaraan, untungnya Yugo anaknya
Tante Anis yang baru pindahan dari luar negeri sedang berada di rumah Milea.
Milea pun berpura-pura mengajak Yugo untuk jalan-jalan. Pada akhirnya, Milea
bertemu dengan Dilan. Dia membujuk Dilan supaya membatalkan rencana balas
dendamnya dengan ancaman apabila tetap bersikeras balas dendam akan memutuskan
hubungan mereka.Mereka sering berdebat tentang masalah geng motor,
Dilan tidak pernah merasa kapok walaupun dia sempat dimasukkan ke penjara 1
minggu dan diusir oleh ayahnya sebab penyerangan antara geng motor.Perasaan Milea yang takut dengan keselamatan
kekasihnya itu sangat besar, sampai-sampai kata putus keluar dari Milea lalu
disusul dengan tamparan darinya. Dilan tidak saja tidak mengerti, kesedihan
melanda hati Milea, sebab Dilan tidak suka jika dikekang, dari peristiwa itu
Dilan menjauh dari Milea. Sampai dengan selesai, Milea kembali ke Jakarta dan
kuliah di sana. Sedangkan Dilan kuliah di universitas ternama di Bandung. Jarak
antar keduanya saling menjauh, tapi suasana hati Milea masih sama, hanya kepada
Dilan. Makin lama Dilan menghilang, Milea berusaha untuk selalu menghubungi
Dilan, akan tetapi keluarga Dilan sudah pindah rumah. Milea pun kehilangan jejak
Dilan. Sampai akhirnya, Milea bertemu Herdi yang merupakan
kaka tingkat dari tempat dia kuliah. Herdi mulai mengisi keseharian Milea,
sampai mereka menuju ke pernikahan, Milea selalu mencintai Dilan, tapi Dilan
sudah memiliki kekasih baru.Itulah kisah rindu Milea dalam Novel Dilan dengan
judul “Dia adalah Dilanku tahun 1991”.Di awal novel, alurnya masih asyik, Dilan juga masih
selucu dulu. Tapi, mulai ke belakang, suasananya berubah muram benar. Dilan
juga nggak selucu dulu, nggak pernah ngocol lagi. Jadi, kangen Dilan yang tahun
1990.Aku suka interaksi keluarga Milea, dan juga keluarga
Dilan. Aku suka banget sama Bunda, dan ayah Dilan. Menurutku, mereka ini suami
istri yang asyik, deh. Enak kali, ya punya ibu-ayah mertua kayak mereka.Meskipun aku merasa nggak terima sama ending-nya, aku
tetap mengacungi jempol sepuluh – yang enam minjam – buat cara penyelesaian
masalahnya.Hah, rasanya tuh nyesek abis setelah banyak novel ini.
Kenapa kisah yang dimulai dengan manis, kok nggak diakhiri dengan manis juga,
sih? Kenapa Ayah Pidi? Kenapa kamu jahat? Kenapa!
Judul : Dilan 1991
Nama Penulis : Pidi Baiq
Penerbit : Pastel books
Tahun Terbit : XXXI, Juli 2018
Tempat Terbit : Bandung
Jumlah Halaman : 343 halaman
Harga : Rp.69.000
Milea pun kembali bercerita tentang kisah percintaannya dengan Dilan. Seperti orang yang baru jadian pada umumnya, Milea mengalami masa yang indah di SMA sesudah resmi jadi pacar Dilan. Ketika guyuran hujan menerpa, Dilan menggunaka motor CB dengan Milea di belakangnya. Milea dengan erat memeluk Dilan. Mereka berdua jalan-jalan menyusuri Jl. Buah Batu sembari ketawa riang, itu semua berkat Dilan yang selalu membuat hari-hari Milea bahagia.Jawaban yang diberikan Dilan selalu saja membuat Milea tersenyum, Dilan pun termasuk orang yang cerdas dan pintar di kelasnya, buktinya dia selalu mendapatkan ranking satu atau dua. Meski Milea merasa khawatir dengan Dilan yang bergabung dengan geng motor, karena Milea takut terjadi hal yang buruk menimpa Dilan karena geng motor.Ketika itu, sekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar sebab para guru sedang melakukan rapat untuk mempersiapkan pembagian rapor. Milea merasa tidak enak dengan kejadian Dilan berkelahi dengan Anhar sebab membela dirinya. Milea merasa takut dan cemas jika nantinya Dilan dikeluarkan dari sekolah. Tiba-tiba, datang Piyan memberitahu Milea bahwa Dilan berkelahi di warungnya Bi Eem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar