DISUSUN OLEH EIRENE BERNADETH CEESYA .L
1. Judul Resensi : Kisah Anak Muda
2. Identitas Buku
a. Judul Buku : Dilan ; Dia adalah Dilanku tahun 1991
b. Penulis : Pidi Baiq
c. Penerbit : Pastel Books (Mizan)
d. Tahun Terbit : 2015
e. Kota Terbit : Bandung
f. Jumlah Hal : 344 Halaman
g. ISBN : 9786027870994
h. Harga : Rp. 69.000
Pendahuluan
Penulis memilih buku ini untuk dibuat resensi karena buku ini sangat seru untuk dibaca. Bertemakan cerita romantis buku ini sangat disenangi oleh banyak orang terutama anak-anak muda. Selain itu buku ini diambil dari kisah nyata yang terjadi pada tahun 90an. Dan juga buku ini diangkat menjadi film layar lebar.
Isi Resensi
Novel Dilan : Dia Dilanku Tahun 1991 ini yang bergenre roman, menceritakan tentang kisah cinta Milea, seorang gadis cantik pindahan dari Jakarta, dengan Dilan seorang panglima tempur geng motor di Bandung pada masa itu. Setelah mersemikan hubungan mereka dalam surat pernyataan yang ditandatangani diatas materai, mereka pun kemudian mengawali masa pacaran mereka dengan bahagia. Milea mulai bercerita tentang kisah cintanya dengan Dilan. Ia mulai mengenang kembali kisah cintanya yang terjalin bersama seorang panglima tempur di kota romantis, yaitu Bandung. Seteah mereka berdua resmi berpacaran, Dilan membawa Milea naik ke motor Cb-nya. Mereka menyusuri jalanan dibawah rintik hujan yang terjadi pada Desember 1990 di kota Bandung tersebut.
Kisah mereka berbeda dengan remaja –remaja zaman sekarang. Pada saat itu Milea sangata bahagia dengan resmi Dilan menjadi pacarnya.Milea berasa menjadi sangat beruntung telah memiliki Dilan. Milea selalu rindu bila tidak bertemu dengan Dilan. Milea selalu menelepon Dilan bila dia rindu dan bila ia tidak dapat bertemu dengan dilan. Dan saat menelepon Dilan pun ia merasa sangat bahagia.
Kang Adi guru les Milea, ternyata dia masih menyukai Milea. Perjuangan untuk mendapatkan hati Milea belum surut. Ada saat ketika malam minggu, ketika Milea telpon dengan Dilan datanglah Kang Adi kerumah Milea. Saat itu Milea sedang berbincang dan menanyakan jam berapa Dilan apel ke rumahnya. Dan membuat skenario untuk bertengkar di telpon agar di dengar oleh Kang Adi. Setelah skenario bertengkar selesai dan langsung membuat Kang Adi berusaha menghibut Milea. Namun itu tidak berhasil. Dan tibalah Dilan datang ke rumah Milea untuk membuat Kang Adi tidak betah di rumah Milea. Dan hasilnya pun berhasil.
Yugo adalah saudara jauh Milea yang beberapa tahun terakhir tinggal di Belgia. Waktu kecil Yugo dan Milea sering bermain bersama. Yugo merupakan anak dari tante jauh nya Milea. Yugo kembali tinggal di Indonesia setelah kematian Ayah Yugo. Yugo tinggal di kota Bandung. Ternyata Yugo suka dengan Milea. Ada suatu kejadian saat Yugo mengajak Milea ke bioskop dan saat mereka sedang menonton film, tiba-tiba Yugo mendekati Milea dan mencium Milea. Dan membuat Milea menangis. Milea sangat membenci Yugo karena sebenarnya Milea tidak ada rasa kepada Yugo.
Ada suatu peristiwa, pada saat setelah Dilan dikeroyok oleh geng CIA, Dilan bermaksud untuk membalas dendam kepada geng CIA bersama-sama dengan teman-teman gengnya. Dan saat itu Milea dan Dilan mulai sedikit bertengkar, karena Milea tidak mau Dilan membalas dendam. Setelah aksi penyerangan balas dendam yang Dilan lakukan ia harus ditahan dikantor polisi. Dan itu membuat Milea sangat sedih dan khawatir.
Setelah Dilan keluar dari kantor polisi, Dilan menemui Milea, mereka pergi keluar untuk jalan-jalan malam. Pada saat itu Milea sangat senang dan juga masih merasa khawatir, jikalau Dilan akan seperti kemarin lagi. Mereka berdua berjalan ditrotoar sambil meraskan angin malam dengan berpegangan tangan.
Di salah satu ceritanya terdapat kenyataan bahwa Akew, kawan Dilan meninggal dunia. Membuat Milea berasumsi kematiannya gara-gara ikutan geng motor dan akhirnya Milea sering ngancam-ngancam Dilan supaya tidak ikutan geng motor membuat Dilan merasa di kekang dan sedih karena kematian kawannya. Padahal kematian Akew di sebabkan karena korban salah sasaran. Dan Milea tidak tau itu.
Dan ini kenyataan yang paling menyakitkan Pasalnya setelah Milea ngancam putus demi menahan Dilan untuk tidak ikut tawuran membalaskan kematian Akew. Tapi saat Kawan Dilan dimintai keterangan di kantor Polisi dan di tahan, demi solideritas Dilan ikut bermalam di tahanan. Yang mana menyebabkan Milea salah paham hingga menampar Dilan dan mengatakan putus. Padahal Milea tidak mau. Sebenarnya Milea dan Dilan tidak menginginkan hubungannya kandas. Mereka masih saling menyayangi dan mencintai. Namun karena Dilan di pecat sekolah, gara-gara berantem dengan Anhar yang sudah menampar Milea, pertemuannya tidak seintens sebelumnya. Dilan sempat ingin berjuang lagi, namun saat menelepon Milea, bibinya mengatakan Milea sedang pergi bersama Gunar, yang mana Dilan menganggap adalah pacar baru Milea. Begitupun dengan Milea yang mendapat kabar dari Piyan, kawan Dilan, bahwa Dilan juga sudah punya pacar baru. Padahal Dilan lagi bercanda.
Beberapa tahun berlalu. Milea dan Dilan sudah jauh memiliki cerita sendiri. Dari cara berceritanya, baik Milea maupun Dilan, mereka saling merindu. Tapi tidak bisa saling komunikasi. Dilan dan Milea sama-sama menjual rumahnya yang di Bandung. Namun pada saat hari terakhir Dilan magang, Dilan bertemu Milea. Mereka saling ingin bercerita. Tapi Mas Herdi datang yang mana itu adalah karyawan perusahan dimana tempat Dilan magang sekaligus pacar Milea yang nantinya jadi tunangannya. Begitupun Dilan. Milea tidak tau bahwa Dilan sudah punya kekasih bernama Chika, kelas 2 SMA. Bahkab sampau saat reunian pun. Mereka tidak di ceritakan pacaran lagi. Dan sekarang Milea sudah menikah dengan Mas Herdi dan Memiliki 2 orang anak.
Kelebihan Buku :
Cerita sangat bagus, alurnya jelas, sehingga para pembaca seperti ikut merasakan suasana denga nisi cerita. Ceritanya membuat para pembaca baper (bawa perasaan). Covernya bagus dan sangat cocok. Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan tidak bertele-tele. Terdapat ilusturasi gambar yang membuat novel ini menjadi lebih menarik.
kekurangan Buku
Diakhir cerita Milea dan Dilan tidak dapat bersatu, membuat para pembaca merasa sedih. Terdapat bahasa sunda yang kurang dimengerti, tetapi untungnya penulis melengkapinya dengan terjemahannya.
Penutup
Novel karya Pidi Baiq ini sangat bagus. Ceritanya membuat para pembaca merasa baper. Novel ini sangat cocok dibaca oleh semua orang, karena menceritakan kisah cinta anak SMA pada tahun 90-an. Dan dinovel ini penulis mencoba memberitahukan kepada pembaca bahwa dalam hidup, tidak semua cerita cinta, harus berakhir dengan bahagia. Karena kadang, sesuatu yang berakhir tidak sesuai dengan harapan kita akan menciptakan kesan tersendiri, meninggalkan kesedihan dan kerinduan akan masa lalu. Novel ini juga mengajarkan kita untuk keluar dari belenggu masa lalu, tanpa harus melupakan semua kenangannya. Karena bagaimanapun juga, masa lalu itu akan tetap menjadi bagian dari hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar