Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 08 Juni 2018

Teks Eksplanasi Kompleks "Demam Berdarah"

DEMAM BERDARAH
Disusun oleh : Trisna Aryani - XI Akuntansi 2

l

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam manifestasi pendarahan dan bertendensi mengakibatkan kejang yang dapat berakhir dengan kematian. Penyakit demam berdarah masih menjadi masalah serius di negara subtropics dan tropis seperti Indonesia. Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya seringkali salah dalam penegakkan diagnosa, karena kecenderungan gejala awal yang menyerupai penyakit lain seperti Flu dan Tipes (Typhoid). Di Indonesia kasus penyebaran penyakit dengue tergolong tinggi, bahkan Indonesia termasuk negara nomor dua didunia setelah Brazil yang memiliki kasus demam dengue terbanyak dengan jumlah rata-rata korban meninggal hingga 700 jiwa per tahun.

Penyakit demam berdarah disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internalnya, yaitu daya tahan tubuh atau imunitas yang lemah. Daya tahan tubuh yang lemah biasanya terdapat pada kalangan anak-anak, apalagi yang belum diimunisasi. Imunisasi ini bertujuan untuk mencegah berbagai macam penyakit sedari kecil, sehingga ketika tumbuh dewasa, daya tahan tubuh seseorang menjadi kuat. Maka dari itu, anak-anak lebih rentan terkena atau tertular penyakit demam berdarah. Akan tetapi, bukan berarti kalangan anak-anak saja yang mudah terkena penyakit demam berdarah, melainkan seluruh kalangan masyarakat, baik tua maupun muda.

Sedangkan faktor eksternalnya adalah banyaknya genangan air akibat hujan yang tersebar di mana-mana, seperti di selokan yang mampat, kaleng-kaleng atau botol-botol bekas, atau fasilitas TPA yang kurang baik. Akibatnya, tempat-tempat tersebut sering dijadikan sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk Aedes Aegypti memiliki ciri-ciri badan kecil, berwarna hitam dengan garis putih, sering terbang, menggigit pada pagi dan siang hari. Perjalanan penyakit ini sering menimbulkan gejala-gejala yang mengejutkan atau tidak terduga.

Masa tunas / inkubasi selama 3 – 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue. Penyakit ini akan mulai menunjukkan gejalanya setelah 4-10 hari pasca gigitan nyamuk. Penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah. Gejala-gejala yang timbul akibat penyakit demam berdarah bisa dilihat dari ciri-ciri berikut :
1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 – 40 derajat Celsius).
2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), mimisan (epitaksis), buang air besar dengan kotoran berupa lendir bercampur darah.
4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6. Pada pemeriksaan darah di laboratorium pada hari ke 3 – 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000/mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).
7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang, dan sakit kepala.
8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
10. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

Bila mendapati gejala penyakit yang demikian, sebaiknya segera menghubungi dokter karena bagaimanapun juga penyakit demam dengue yang diderita ini harus segera mendapatkan penanganan secepatnya sebelum mengalami komplikasi menjadi demam berdarah dengue. Meski demam berdarah ini bisa disembuhkan, namun tak jarang penderita penyakit demam berdarah meninggal dunia karena terlambat ditangani.

Pengobatan pada penderita penyakit DBD berfokus pada mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu). Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :
- Paracetamol membantu menurunkan demam.
- Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare
Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder.

Selain itu, lakukan kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah.

Penyebaran penyakit demam berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit demam berdarah akan mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi penduduk disekitarnya. Biasanya agar tidak terjadi penularan adalah dengan cara pencegahan.

Pencegahan yang dilakukan dapat seperti pengadaan Fogging di tempat yang rawan terkena demam berdarah. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain. Selain itu, pemerintah juga menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan di sekitar rumah untuk menanggulangi penyakit demam berdarah. Dengan disertai peran masyarakat, pemerintah jadi lebih mudah untuk menanggulangi penyakit ini. Sebaiknya mencegah daripada mengobati dan pencegahan penularan demam dengue tak hanya berfungsi semata-mata untuk mencegah demam dengue, namun juga untuk menjaga kesehatan serta mengusir binatang pembawa penyakit lainnya seperti tikus, kecoa dan lalat.


DAFTAR PUSTAKA
http://mungkininiadalahblog.blogspot.co.id/2015/06/contoh-teks-eksplanasi-tentang-demam.html diakses pada 25 April 2018
http://sarungpreneur.com/contoh-teks-eksplanasi/ diakses pada 25 April 2018
https://gojiindonesia.wordpress.com/2009/03/25/artikel-penyakit-demam-berdarah-dengue-dbd/ diakses pada 29 April 2018
http://bwpratama.blogspot.co.id/2016/03/teks-eksplanasi-tentang-demam-berdarah.html diakses pada 29 April 2018
https://gudangpelajaran.com/contoh-teks-eksplanasi/ diakses pada 29 April 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar