oleh : Lini Palindri
Pelangi adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya.
Pelangi tidak lain adalah busur spektrum warna besar berbentuk lingkaran yang
terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Di langit,
pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya
mengarahpada horizon suatu saat hujan ringan. Pelangi
juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang deras.
Cahaya matahari adalah
cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari
sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia
sanggup mencerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang
akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.
Panjang gelombang cahaya
ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di
sebelahnya. Pita ini disebut spektrum warna. Di dalam spektrum warna, garis
merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan
ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Proses
dasar dari proses
terjadinya pelangi adalah pembiasan. Cahaya dibelokkan – atau lebih
tepatnya, perubahan arah – ketika perjalanan dari satu medium ke lainnya. Hal
ini terjadi karena cahaya bergerak dengan kecepatan yang berbeda pada media
yang berbeda.
Ketika cahaya matahari
melewati butiran air, ia membias seperti ketika menembus prisma kaca dan keluar
menjadi spektrum warna pelangi. Jadi di dalam tetesan air, kita sudah
mendapatkan warna yang berbeda-beda berderet dari satu sisi ke sisi tetesan air
lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang
jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air. Cahaya keluar
kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Warna-warna
pada pelangi ini tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah
pelangi.
Pelangi terlihat sebagai
busur dari permukaan bumi karena terbatasnya sudut
pandang mata, jika titik pandang di tempat yang tinggi misalnya dari pesawat
terbang dapat terlihat sebagai spektrum warna yang lengkap yaitu berbentuk
lingkaran. Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari
bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat
harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang
orang tersebut. Matahari, mata si pengamat, dan pusat busur pelangi harus
berada dalam satu garis lurus.
Cahaya dan air saling
berkombinasi dengan cara yang tepat untuk melukiskan gambaran alam yang indah
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pelangi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar