OLEH MEIDI RISKI SURYANI
Istilah “broken home”
biasanya digunakan untuk menggambarkan keluarga yang berantakan akibat orang
tua tidak lagi peduli dengan situasi dan keadaan keluarga di rumah. Orang tua
tidak lagi perhatian terhadap anak-anaknya, baik masalah di rumah, sekolah,
sampai pada perkembangan pergaulan anak-anaknya di masyarakat.
Broken Home adalah
kurangnya perhatian dari keluarga
atau kurangnya kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak
menjadi frustasi, brutal dan susah diatur. Broken home sangat berpengaruh besar
pada mental seorang pelajar hal inilah yang mengakibatkan seorang pelajar tidak
mempunyai minat untuk berprestasi.
Broken home juga bisa merusak jiwa
anak sehingga dalam sekolah mereka bersikap seenaknya saja, tidak disiplin di
dalam kelas mereka selalu berbuat keonaran dan kerusuhan hal ini dilakukan
karena mereka Cuma ingin cari simpati pada teman-teman mereka bahkan pada
guru-guru mereka. Untuk menyikapi hal semacam ini kita perlu memberikan
perhatian dan pengerahan yang lebih agar mereka sadar dan mau berprestasi.
Sebab-akibat penyebab broken home
1.Terjadinya
perceraian
Faktor pertama adanya disorientasi tujuan suami istri dalam membangun mahligai rumah tangga; faktor kedewasaan yang mencakup intelektualitas, emosionalitas, dan kemampuan mengelola dan mengatasi berbagai masalah keluarga; pengaruh perubahan dan norma yang berkembang di masyarakat.
Faktor pertama adanya disorientasi tujuan suami istri dalam membangun mahligai rumah tangga; faktor kedewasaan yang mencakup intelektualitas, emosionalitas, dan kemampuan mengelola dan mengatasi berbagai masalah keluarga; pengaruh perubahan dan norma yang berkembang di masyarakat.
2.
Ketidak dewasaan sikap orang tua
Ketidakdewasaan sikap orang tua salah satunya dilihat dari sikap egoisme dan egosentrime. Egoisme adalah suatu sifat buruk manusia yang mementingkan dirinya sendiri. Sedangkan egosentrisme adalah sikap yang menjadikan dirinya pusat perhatian yang diusahakan oleh seseorang dengan segala cara.
3. Orang tua yang kurang memiliki rasa tanggung jawab
Tidak bertanggungjawabnya orang tua salah satunya masalah kesibukan. Kesibukan adalah satu kata yang telah melekat pada masyarakat modern di kota-kota. Kesibukannya terfokus pada pencarian materi yaitu harta dan uang.
4. Jauh dari Tuhan
Segala sesuatu keburukan perilaku manusia disebabkan karena dia jauh dari Tuhan. Sebab Tuhan mengajarkan agar manusia berbuat baik. Jika keluarga jauh dari Tuhan dan mengutamakan materi dunia semata maka kehancuran dalam keluarga itu akan terjadi.
5. Adanya masalah ekonomi
Dalam suatu keluarga mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Istri banyak menuntut hal-hal di luar makan dan minum. Padahal dengan penghasilan suami sebagai buruh lepas, hanya dapat memberi makan dan rumah petak tempat berlindung yang sewanya terjangkau.
6. Kehilangan kehangatan di dalam keluarga antara orang tua dan anak
Kurang atau putus komunikasi diantara anggota keluarga menyebabkan hilangnya kehangatan di dalam keluarga antara orang tua dan anak. Faktor kesibukan biasanya sering dianggap penyebab utama dari kurangnya komunikasi.
Ketidakdewasaan sikap orang tua salah satunya dilihat dari sikap egoisme dan egosentrime. Egoisme adalah suatu sifat buruk manusia yang mementingkan dirinya sendiri. Sedangkan egosentrisme adalah sikap yang menjadikan dirinya pusat perhatian yang diusahakan oleh seseorang dengan segala cara.
3. Orang tua yang kurang memiliki rasa tanggung jawab
Tidak bertanggungjawabnya orang tua salah satunya masalah kesibukan. Kesibukan adalah satu kata yang telah melekat pada masyarakat modern di kota-kota. Kesibukannya terfokus pada pencarian materi yaitu harta dan uang.
4. Jauh dari Tuhan
Segala sesuatu keburukan perilaku manusia disebabkan karena dia jauh dari Tuhan. Sebab Tuhan mengajarkan agar manusia berbuat baik. Jika keluarga jauh dari Tuhan dan mengutamakan materi dunia semata maka kehancuran dalam keluarga itu akan terjadi.
5. Adanya masalah ekonomi
Dalam suatu keluarga mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Istri banyak menuntut hal-hal di luar makan dan minum. Padahal dengan penghasilan suami sebagai buruh lepas, hanya dapat memberi makan dan rumah petak tempat berlindung yang sewanya terjangkau.
6. Kehilangan kehangatan di dalam keluarga antara orang tua dan anak
Kurang atau putus komunikasi diantara anggota keluarga menyebabkan hilangnya kehangatan di dalam keluarga antara orang tua dan anak. Faktor kesibukan biasanya sering dianggap penyebab utama dari kurangnya komunikasi.
Dampak Broken Home Pada Anak
2. Dampak bagi prestasi anak.
1. Dampak
psikologis
Setiap
keluarga yang mengalami broken home biasanya akan berdampak anak-anaknya.
Orangtua tidak pernah memikirkan konskuensi dari tindakan yang mereka lakukan.
Dampak paling utama yang akan melekat sampai anak tersebut dewasa adalah dampak
psikologis. Seorang anak dapat berkembang dengan baik jika kebutuhan
psikologisnya juga baik.
Secara
umum anak yang mengalami broken home memiliki
(a) ketakutan yang berlebihan,
(b)
tidak mau berinteraksi dengan sesama,
(c)
menutup diri dari lingkungan,
(d)
emosional,
(e)
sensitif,
(f)
temperamen tinggi,
(g)
labil.
2. Dampak bagi prestasi anak.
Akibat
dari broken home juga mempengaruhi prestasi anak tersebut. Anak broken home
cenderung menjadi malas dan tidak memiliki motivasi untuk belajar. Bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa
berasal dari keluarga broken home dengan motivasi belajar siswa dari keluarga
utuh, motivasi belajar siswa dari keluarga broken home lebih rendah daripada
motivasi belajar siswa dari keluarga utuh, keadaan keluarga broken home memberi
pengaruh yang cukup signifikan terhadap motivasi belajar siswa
3.Dampak bagi
perilaku remaja.
Remaja broken home yang kurang perhatian membuat self
esteem dan self confident rendah sehingga anak cenderung mencari perhatian dari
lingkungan. Biasanya dengan memberontak, melakukan bullying, dan bersikap
derduktif terhadap lingkungan, seperti merokok, free sex, dan minum minuman
keras
MENGATASI
BROKEN HOME
1.Berpikir positif
Peristiwa yang kita alami kita lihat
dari sisi positifnya. Karena di balik semua masalah pasti ada hikmah yang dapat
kita petik. Jadikan itu semua sebagai proses pembelajaran bagi kita sebagai
remaja menuju tahap kedewasaan. Jauhkan segala pikiran buruk yang bisa
menjerumuskan kita ke jurang kehancuran, seperti memakai narkoba, minum-minuman
keras, malah sampai mencoba untuk bunuh diri.
Jangan terjebak dengan situasi dan
kondisi
Yang jelas, kita tidak boleh terjebak dengan situasi dan menghakimi
orangtua atau diri sendiri atas apa yang terjadi serta marah dengan keadaan
ini. Alangkah baiknya apabila kita bisa memulai untuk menerima itu semua dan
mencoba menjadi lebih baik. Keterpurukan bukanlah jalan keluar. Sebaiknya kita
bisa tegar dan mencoba bangkit untuk menghadapi cobaan.
2.Mencoba hal-hal baru
Tidak ada salahnya kita mencoba
sesuatu yang baru, asal bersifat positif dan dapat membentuk karakter positif
di dalam diri kita. Contohnya, mencoba hobi baru, seperti olahraga ekstrem
(hiking, rafting, skating atau olahraga alam) yang dapat membuat kita bisa
lebih fresh (segar) dan melupakan hal-hal yang buruk.
2.Mencoba hal-hal baru
Tidak ada salahnya kita mencoba
sesuatu yang baru, asal bersifat positif dan dapat membentuk karakter positif
di dalam diri kita. Contohnya, mencoba hobi baru, seperti olahraga ekstrem
(hiking, rafting, skating atau olahraga alam) yang dapat membuat kita bisa
lebih fresh (segar) dan melupakan hal-hal yang buruk.
4.Jangan panik
Kita tidak bisa mengelak apabila
itu terjadi pada keluarga kita walaupun kita tidak menginginkannya. kita tidak
perlu panik ataupun sampai depresi menghadapinya. Walaupun berat, kita juga harus bisa menerimanya dengan bijak.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar