Kenapa deja vu bisa terjadi?
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah mengapa deja vu bisa terjadi? Jangan dulu berpikiran bahwa ini adalah fenomena alam yang tidak mampu dijelaskan secara ilmiah karena para ilmuan telah menemukan jawaban akan fenomena yang ada dalam alam pikiran manusia tersebut. Déjà vu terjadi karena adanya gelombang yang diantarkan ke dalam otak. Gelombang tersebut tercipta setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia. Gelombang ini lalu diterjemahkan ke dalam bentuk impuls listrik lalu dikirim ke otak dan dibaca. Tapi ada kalanya otak kita memiliki sensitivitas tinggi sehingga gelombang yang dibaca berupa amplitudo dan frekuensi tertentu tergantung dari kualitas otak kita.
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah mengapa deja vu bisa terjadi? Jangan dulu berpikiran bahwa ini adalah fenomena alam yang tidak mampu dijelaskan secara ilmiah karena para ilmuan telah menemukan jawaban akan fenomena yang ada dalam alam pikiran manusia tersebut. Déjà vu terjadi karena adanya gelombang yang diantarkan ke dalam otak. Gelombang tersebut tercipta setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia. Gelombang ini lalu diterjemahkan ke dalam bentuk impuls listrik lalu dikirim ke otak dan dibaca. Tapi ada kalanya otak kita memiliki sensitivitas tinggi sehingga gelombang yang dibaca berupa amplitudo dan frekuensi tertentu tergantung dari kualitas otak kita.
DEFINISI
Deja Vu
adalah fenomena mengenai perasaan atau sensasi yang kuat mengenai peristiwa
atau pengalaman yang telah dialami di masa lampau. Déjà vu adalah bahasa Prancis, yang artinya “pernah
melihat”, didefinisikan sebagai pengalaman timbulnya perasaan pernah
menyaksikan atau mengalami suatu situasi saat ini, meskipun keadaan dari
pengalaman sebelumnya tidak pasti dan tidak terbayangkan. Istilah
ini berasal dari seorang peneliti psikis Perancis, Émile Boirac
(1851-1917) dalam bukunya yang berjudul L’Avenir des sciences psychiques
(Masa Depan Ilmu Psikis).
JENIS-JENIS
Fenomena
dejavu terjadi dalam beberapa bentuk, setidaknya ada 4 jenis dejavu yang pernah
dialami oleh manusia, yaitu:
v Dejavu
jenis inilah yang paling sering dan
paling banyak dialami di mana seseorang merasakan suatu keadaan yang sama
sebelumnya dan yakin kalau keadaan tersebut pernah terjadi di masa lampau.
Fenomena ini biasanya dibarengi dengan perasaan takut, rasa familiar yang kuat
dan merasa aneh.
v Deja Vecu
Perasaan seseorang yang mengalami
Deja Vecu akan lebih kuat. Ingatan terhadap suatu kondisi tertentu yang
dirasakannya akan lebih detail, misalnya ingat terhadap suara atau bau.
v Deja Senti
Deja Senti merupakan fenomena
seseorang yang merasa pernah merasakan sesuatu. Seseorang yang mengalami Deja
Senti meyakini bahwa apa yang dia rasakan saat ini pernah dirasakannya di masa lalu.
v Deja Visite
Fenomena ini lebih cenderung kepada
mengingat sebuah tempat atau lokasi. Seseorang yang mengalami Deja Visite akan
merasa pernah berada di suatu tempat tertentu sebelumnya, padahal tempat
tersebut baru pertama kali ia kunjungi
PENYEBAB
pendapat
Sigmund Freud, seorang ahli psikoanalisis yang menyatakan bahwa dejavu terjadi
ketika seseorang secara spontan teringat kembali pada sebuah fantasi yang
muncul tanpa disadari, karena tidak disadari maka isi dari fantasi tersebut
tidak dapat dicermati lebih lanjut. Seseorang yang mengalami dejavu hanya bisa
mengingat sepintas peristiwa yang terjadi hanya beberapa detik saja.
Ada juga
sebuah penelitian yang menemukan bahwa dejavu merupakan hasil dari kegagalan
sistem listrik dalam otak, sehingga menimbulkan suatu sensasi yang salah pada
ingatan atau memori. Salah satu faktor yang menjadi penyebabnya yaitu pengaruh
obat-obatan seperti amantadine dan phenylpropanolamine yang bisa menimbulkan
aksi hyperdopaminergic pada area mesial temporal otak, sehingga terjadilah
dejavu.Adapun obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan
kemungkinan mengalami Deja Vu, Pada tahun 2001 Seseorang pernah menyatakan ia
mulai sering mengalami Deja Vu setelah mengkonsumsi obat Amantadine dan
phenypropanolamine untuk meredakan gejala flu yang dideritanya saat itu.
FAKTOR
Adapun
Pernyataan yang menjelaskan terjadinya Deja Vu disebabkan karena faktor
v Kriptomnesia, dimana informasi yang
telah diproses oleh otak tetapi dilupakan namun tetap tersimpan di otak, dan
kejadian serupa memicu mengingat kembali informasi yang sebelumnya diterima
yang menimbulkan perasaan yang akrab terhadap situasi yang adalami. Beberapa
ahlipun memberikan statement bahwa Deja Vu sebenarnya terjadi karena disebabkan
proses Recall (mengingat kembali) dari peristiwa sebelumnya, Recall ini berasal
dari komponen yang disimpan yang melibatkan elaborasi, distorsi dan kelalaian
setiap mengingat suatu peristiwa secara berturut-turut.
v Kenangan’
dari sumber lain
Kita
memiliki banyak kenangan yang tersimpan, yang hadir dari berbagai aspek
kehidupan kita, tidak hanya pengalaman kita sendiri namun juga termasuk
film, gambar yang pernah kita lihat, atau buku-buku yang pernah kita baca.
Kita dapat memiliki kenangan yang sangat kuat dari hal yang pernah kita baca
atau melihat tanpa benar-benar mengalaminya, dan seiring waktu, kenangan ini
dapat terdorong kembali ke dalam pikiran kita. Ketika kita melihat atau
mengalami sesuatu yang sangat mirip dengan salah satu kenangan, maka muncullah
perasaan déjà vu.
v Proses
pengolahan informasi
Teori lain
adalah berdasarkan pada cara otak kita memproses informasi baru dan bagaimana
menyimpan memori jangka panjang dan jangka pendek. Robert Efron menguji gagasan
ini di Rumah Sakit Veteran di Boston pada tahun 1963, dan bertahan sebagai
teori yang paling valid hingga saat ini. Ia mengusulkan bahwa respon neurologis
yang tertunda dapat menyebabkan déjà vu. Karena informasi masuk ke dalam
pusat-pusat pengolahan otak melalui lebih dari satu jalur, maka bisa saja
terjadinya pencampuran informasi yang tidak tersinkronkan secara tepat.
Di adaptasi dari :
http://sekitarduniaunik.blogspot.com/2013/07/pengertian-dejavu-dan-rahasia-di-balik.html
REFERENSI:
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar