Oleh: Dodi Sunardi
Pemanasan Global atau Global Warming adalah suatu proses
meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi di atas permukaan
bumi yang terjadi akibat dari efek rumah kaca. Sejak akhir tahun 1800,
temperatur rata-rata permukaaan bumi telah meningkat sekitar
.
Banyak ahli memperkirakan bahwa temperatur rata-rata akan naik bertambah dari
.
Lalu, pemanasan global atau global warming
kebanyakan terjadi akibat ulah
manusia. Mulai dari efek rumah kaca, efek umpan balik lalu terjadinya variasi
matahari. Dampak dari pemanasan global sangat banyak, yaitu naiknya permukaan
air laut yang disebabkanPenyebab terjadinya pemanasan global.
Penyebab terjadinya pemanasan global
A. Efek rumah kaca
Pemanasan global ini telah lama dianalisis
oleh para Klimatologis (Ilmuwan yang mempelajari tentang iklim) sejak tahun
1800-an yang menyimpulkan bahwa sebagian besar penyebab pemanasan global adalah
akibat ulah manusia. Aktivitas manusia saat ini mendukung terjadinya pemanasan
global dan mengakibatkan menaiknya efek rumah kaca. Efek rumah kaca merupakan
proses pemanasan bumi oleh gas-gas rumah kaca. Gas-gas rumah kaca berupa Karbon
dioksida
),
Metana
,
Kloro Fluro Karbon (CFC). Nitrogen
dioksida
.
Gas-gas efek rumah kaca yang paling besar pengaruhnya adalah Karbon dioksida
.
Efek rumah kaca meningkatkan panas di permukan bumi melalui proses kompleks
yang melibatkan sinar matahari, gas, dan partikel di atmosfer. Gas menjebak
gelombang panjang sinar matahari yang membuat panas di atmosfer yang dikenal
sebagai gas rumah kaca.
Kegiatan utama manusia yang menjadi
penyebab pemanasan global (Global Warming)
adalah pembakaran bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi, dan gas alam) untuk
produksi energi. Selain itu, juga berasal dari penebangan hutan. Sebagian besar
pembakaran terjadi di mobil, di pabrik, dan pembangkit tenaga listrik yang
memberikan energi untuk rumah dan gedung perkantoran. Pembakaran bahan bakar
fosil menghasilkan Karbon dioksida dengan rumus kimianya
.
adalah gas rumah kaca yang menghambat
keluarnya panas ke ruang angkasa.
B. Efek umpan balik
Anasir
penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai
contoh adalah pada penguapan air.
Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti
,
pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke
atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan
menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan
konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan
oleh akibat gas
sendiri.
(Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara,kelembapan relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun
karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara
perlahan-lahan karena
memiliki
usia yang panjang di atmosfer.
C. Variasi Matahari
Variasi Matahari selama
30 tahun terakhir.
Terdapat hipotesa yang menyatakan
bahwa variasi dari matahari, dengan kemungkinan
diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi
kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan
pemanasan akibat efek rumah kaca adalah
meningkatnya aktivitas matahari akan
memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan
mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah
paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila
aktivitas matahari menjadi
kontributor utama pemanasan saat ini. Penipisan lapisan ozon juga dapat
memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai
akhir tahun 1970-an. Fenomena variasi matahari dikombinasikan
dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah
memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek
pendinginan sejak tahun 1950.
Akibat terjadinya pemanasan global
A. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya
gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air
laut
Pemanasan global yang terjadi terus, selama
berabad-abad, mencairkan sejumlah besar es dari daerah yang luas mencakup
sebagian besar Barat Antartika. Akibatnya, permukaan laut akan naik di seluruh
dunia. Banyak wilayah pantai akan mengalami banjir, erosi, hilangnya lahan
basah, dan masuknya air laut ke wilayah air tawar. Tinggi permukaan air laut
akan menenggelamkan beberapa kota pantai, negara kepulauan kecil, dan wilayah
yang dihuni lainnya.
B. Iklim mulai tidak stabil atau
perubahan iklim yang ekstrem
Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama
pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi utara (Northern
Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair
dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan
Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin
tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang
ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam
akan lebih panjang di beberapa area. Suhu pada musim dingin dan malam hari akan cenderung
untuk meningkat. Daerah hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak
air yang menguap dari lautan. Para ilmuwan belum begitu yakin apakah kelembapan tersebut malah akan meningkatkan
atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan
meningkatkan efek insulasi pada atmosfer.
C. Suhu global cenderung meningkat
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang
hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini
sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian selatan Kanada,
sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya
curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di
lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin
tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi
dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita
jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai resevoir alami, akan mencair sebelum
puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat
mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
D. Gangguan ekologis
Akibat terjadi peningkatan suhu, maka
hewan cenderung akan bermigrasi ke arah kutub atau daerah pemandangan. Begitu juga
tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya.
E. Dampak Kesehatan
Perubahan cuaca dan lautan dapat
mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian.
Memperburuk kualitas udara yang
akhirnya dapat melukai paru-paru, maupun penyakit-penyakit seperti alergi,
asma, dan penyakit pernapasan lainnya.
Lalu, untuk upaya penanggulangan
pemanasan global atau global warming
yaitu dengan mengehemat pemakaian listrik dan air, memanfaatkan sumber energi
dari alam, reboisasi, mengefisiensikan penggunaan kendaraan bermotor, dan
menerapkan prinsip 3R (Reuse:
menggunakan kembali, Reduce:
berhemat, dan Recycle: mendaur
ulang).
Artikel
Artikel
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri
Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, efek pemanasan global (global warming)
sudah semakin terasa. Hal ini mengakibatkan ketidakstabilan pangan di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
"Global
warming ini bukanlah sesuatu yang akan datang 10 sampai 20 tahun. Fenomena
tersebut sudah di depan mata dan sudah kita rasakan. Itu dapat
mempengaruhi supply and demand di bidang pangan. Dengan perubahan
iklim yang acak akan mengakibatkan kekurangan suplai," kata Hatta saat
membuka Expo Nasional Inovasi Perkebunan di Jakarta Convention Center, Jumat
(30/8/2013).
Ia
berharap masyarakat mau berkomitmen untuk mengurangi emisi gas karbon. Hal ini
seiring dengan komitmen pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai
kawasan green economy hingga 2020.
Hatta
menganggap, perkebunan kelapa sawit ini juga mampu mengurangi gas karbon
yang ada. Hatta mencatat bahwa perkebunan kelapa sawit ini mampu menyerap
karbon lebih banyak dibanding hutan tropis.
"Nantinya
pendekatan ilmu pengetahuan di bidang perkebunan ini harus ditingkatkan,
seiring dengan inovasi yang ada. Hanya dengan inovasi, kita bisa merubahnya
menjadi keunggulan kompetitif," tambahnya.
Hatta
ingin agar ke depan masyarakat mau melakukan kegiatan hilirisasi produk
perkebunan. Hal ini tidak hanya memberikan nilai tambah di produk perkebunan
tapi juga bisa meningkatkan perekonomian negara.
Daftar
Pustaka:
Sumber buku
Aficha. 2012.
Modul Praktis Siap UN SMP/MTS.
Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Sumber internet
http://kak-faridbio.blogspot.com/2013/03/cara-menanggulangi-pemanasan-global.html diunduh pada 21 Maret 2015 pukul
09:00 WIB
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global diunduh pada 21 Maret 2015 pukul
09:05 WIB
http://qulbudinanugrah.blogspot.com/2015/01/contoh-teks-eksplanasi-pemanasan-global.html diunduh pada 21 Maret 2015 pukul
09:10 WIB
http://ivansanmoga.blogspot.com/2014/03/pemanasan-global.html diunduh pada 21 Maret 2015 pukul
09:15 WIB
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/08/30/1132313/Pemanasan.Global.Pengaruhi.Ketidakstabilan.Pangan.di.Indonesia
diunduh pada 26 April 2015 pukul 21:09 WIB
http://ipemanasanglobal.blogspot.com/2013/10/artikel-pemanasan-global.html
diunduh pada 26 April 2015 pukul 21:05 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar