Disusun oleh : Fitri Anggraini | XI Akuntansi 1
1. Dewi
Lestari Simangunsong atau yang lebih akrab dipanggil ‘Dee’ ialah satu tokoh
Indonesia yang sukses di bidang musik dan juga sastra.
Wanita yang lahir di Bandung
pada tanggal 20 Januari 1976 ini mengawali kisah suksesnya dengan menjadi
penulis.
2. Dee
terlahir sebagai anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Yohan
Simangunsong dan Turlan br Siagian. Marcell Siahaan merupakan suami pertama
Dee. Mereka menikah pada tanggal 12 September 2003, setahun kemudian putri
pertama mereka lahir dan diberi nama Keenan Avalokita Kirana. Nama putranya
diabadikan Dee sebagai salah satu karakter utama dalam novel terkenalnya yang
berjudul Perahu Kertas.
Pernikahan ini hanya bertahan
selama tiga tahun. Tidak lama melajang, Dee kemudian menikah lagi setelah lima
bulan perceraiannya, yaitu 11 November 2008 di Sydney. Suami keduanya bernama
Reza Gunawan dan hasil dari pernikahannya ini, nmereka dikaruniai seorang putri
bernama Atisha Prajna Tiara yang lahir pada tanggal 23 Oktober 2009.
3. Bersekolah
di SMA Negeri 2 Bandung, ia melanjutkan pendidikannya di FISIP Universitas
Parahyang dengan mendapatkan gelar Sarjana Politik.
4. Dee
pernah menjadi backing vocal untuk
Iwa K, Java Jive, dan Chrisye. Sekitar bulan Mei 1994, ia bersama Rida Farida dan
Indah Sita Nursanti bergabung membentuk trio Rida Sita Dewi (RSD) atas prakarsa
Ajie Soetama dan Adi Adrian yang berkibar di bawah bendera Sony Music
Indonesia. Sedangkan karirnya menjadi seorang penulis sebelum Supernova keluar,
tak banyak orang yang tahu kalau Dee sering menulis. Tulisan Dee pernah dimuat
di beberapa media. Salah satunya ada cerpen yang berjudul “Sikat Gigi” pernah
dimuat di buletin seni terbitan Bandung, Jendela Newsletter, sebuah media
berbasis budaya yang independen dan berskala kecil untuk kalangan sendiri.
5. Novel
pertamanya yang sensasional, Supernova Satu : Ksatria, Puteri, dan Bintang
Jatuh, dirilis 16 Februari 2001. Novel yang laku 12.000 eksemplar dalam tempo
35 hari dan terjual sampai kurang lebih 75.000 eksemplar ini banyak menggunakan
istilah sains dan cerita cinta. Bulan Maret 2002, Dee meluncurkan “Supernova
Satu” edisi Inggris untuk menembus pasar internasional dengan meminta bantuan
Harry Aveling, ahlinya dalam urusan menerjemahkan karya sastra Indonesia ke
bahasa Inggris. Supernova pernah masuk nominasi Katulistiwa Literary Award (KLA)
yang digelar QB World Books.
Sukses dengan novel pertamanya, Dee meluncurkan novel keduanya, Supernova Dua : Akar pada 16 Oktober 2002. Kumpulan prosa dan puisi “Filosopi Kopi” pada 2003.
Pada bulan Januari 2005 Dee merilis novel ketiganya, Supernova yang berjudul Petir. Kisah di novel ini masih terkait dengan dua novel sebelumnya. Hanya saja, ia menambahkan empat tokoh baru dalam Petir. Salah satunya adalah Elektra, tokoh sentral yang ada di novel tersebut.
Pada bulan Agustus 2008, Dee merilis novel terbarunya yaitu Rectoverso yang merupakan paduan fiksi dan musik. Pada Agustus 2009, Dee menerbitkan novel Perahu Kertas. Tahun 2012, Dee kembali mengeluarkan novel lanjutan serial Supernova yang berjudul Partikel dengan tokoh utama Zarah.
Oktober 2014, Dee menerbitkan novel lanjutan serial Supernova yang berjudul Gelombang dengan tokoh utama Alfa. Pada tanggal 26 Februari 2016, novel terakhir serial Supernova dengan judul Inteligensia Embun Pagi (IEP) telah beredar di toko buku di seluruh Indonesia.
6. Sama
seperti manusia yang lainnya yang mempunyai masalah dalam kehidupan, Dee pun
demikian. Ia menggugat cerai mantan suaminya pada Juni 2008 yaitu Marcell
Siahaan karena adanya pihak ketiga.
Sedangkan pada masalahnya
sebagai penulis, Supernova Dua berjudul Akar pada 16 Oktober 2002 ini sempat
mengundang kontroversi karena dianggap melecehkan umat Hindu. Umat Hindu
menolak dicantumkannya lambang Omkara/Aum yang merupakan aksara suci Brahman
Tuhan Yang Maha Esa dalam Hindu sebagai cover
dalam bukunya. Akhrinya disepakati bahwa lambang Omkara tidak akan ditampilkan
lagi pada cetakan kedua dan seterusnya.
7. Dewi
‘Dee’ Lestari merupaka tokoh yang hebat baik di bidang musik dan sastra.
Pengalamannya dalam menciptakan karya-karyanya patut dicontoh karena adanya
semangat membuat karya yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar