GERHANA BULAN
Disusun Oleh : Hosea Anrico
Pernyataan Umum :
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan
penampang bulan tertutup
oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang
sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh
bumi.
Urutan Sebab Akibat :
Gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena
kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar, maka tidak setiap oposisi bulan dengan Matahari akan
mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan
bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan
memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi
pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu
29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya.
Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana Matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang
menghubungkan antara Matahari dengan bumi.
Urutan Sebab Akibat :
Secara umum bulan
selama satu siklus revolusi, yakni selama rentang waktu 30 hari mengalami
beberapa fase. Yang dimaksud dengan fase bulan sendiri merupakan bentuk bulan
yang berubah- ubah jika dilihat dari bumi. Fase ini tergantung pada kedudukan
bulan terhadap matahari jika dilihat drai bumi. Kedudukan bulan terhadap
matahari dan juga bumi sendiri terbagi menjadi tiga posisi, yakni:
Urutan Sebab Akibat :
Pada konjugasi ini, kedudukan bulan searah dengan
matahari. Pada saat itu bagian bulan yang menghadap ke bumi berwarna gelap atau
tidak tampak. Pada aspek konjugasi ini dapat terjadi gerhana matahari karena
cahaya matahari yang menuju ke bumi terhalang oleh bulan, sehingga berakibat kita
tidak dapat melihat bulan menjadi bercahaya.
Urutan Sebab Akibat :
Pada aspek oposisi ini kedudukan bulan berlawanancarah
dengan matahari jika dilihat dari bumi. Pada saat aspek oposisi ini bulan akan
tampak sebagai bulan purnama, yakni bulat penuh. Pada kedudukan ini bulan
terbit pada saat matahari terbenam, dan bulan akan terbenam pada saat matahari
sudah terbit.
Urutan Sebab Akibat :
Kedudukan bulan yang ketiga adalah kuarter. Pada aspek
kuarter ini kedudukan bulan berada tegak lurus terhadap garis penghubung antara
bumi dengan matahari. Pada aspek kuarter ini bulan memperlihatkan fase perbani
(yakni setengah bulan yang terang). Dalam periode satu bulan, terjadi dua kali
kedudukan kuarter pada bulan, yakni kuarter pertama ketika bulan tampak bertambah
besar. Dan kuarter kedua ketika bulan tampak mengecil.
Urutan Sebab Akibat :
Pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih
dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke
arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang
dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada
saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah
tembaga, jingga, ataupun coklat. Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang
dan tidak berbahaya sama sekali.
DaftarPustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar