Disusun Oleh : Lingga Rizky Amanda
1. Maher Al-Zain,
yang dikenal dengan nama Maher Zain. Maher, pria keturunan Arab dan Eropa lahir
pada 16 Maret 1981 di Tripoli, Lebanon. Sejak kecil Maher Zain sangat
mengagumi musik dan instrument, dan di usianya yang ke 10 tahun Maher sudah
mampu menguasai keyboard. Musik yang di bawakan oleh Maher Zain terinspirasi
oleh sang ayah yang juga seorang musisi handal di kota Tripoli, Lebanon. Jadi
musik bukan hal yang asing buat Maher kecil. Dan selama masa remajanya, dia
senang menghabiskan larut malam di sekolah dengan teman-temannya dimana mereka
akan bernyayi, rap, menulis dan bereksperimen dengan musik.
2. Dia anak dari
seorang musisi yang handal, ayahnya bernama Mustapha Maher. Keluarga
Maher pindah ke Swedia ketika dia
berumur 8 tahun. Di tahun 2009 Maher telah
menikah dan mempunyai pasangan bernama J. Aisha
Maher Zain. Mereka dikaruniai dua orang anak
putri dan putra, yang bernama Aya Maher
Zain dan Abdullah
Maher Zain.
3. Kemudian
Maher melanjutkan pendidikannya hingga ke Universitas dan mendapat gelar
sarjana dalam Teknik Penerbangan.
4. Setelah lulus di tahun 2007, Maher Zain
berada di Amerika Serikat untuk melanjutkan langkahnya dalam karirnya di dunia musik.
Maher pernah berkerja sama dengan seorang produser musik pemenang Gramy, Red
One dan dengan artis-artis papan atas dunia seperti dalam album Kat Deluna yang
manjadi hits. Kesuksesan hampir di dalam genggamannya. Namun, menurut Maher
dunia musik yang dia geluti yang menawarkan banyak kemewahan membuat dia merasa
ada yang kurang dan bahkan ada yang salah. “Saya sangat mencintai dunia musik,
namun saya tidak menyukai hal-hal yang ada di sekilingnya, seperti ada yang
salah dengan hal ini.” Menurut Maher Zain, diibaratkan semua lagu menceritakan
rasa cinta dan rasa sakit, tapi sejatinya hidup lebih dari itu. Setelah pulang
ke rumahnya di Swedia dia bertemu dan berkenalan dengan teman-teman muslim. Pada
akhirnya Maher menemukan jawaban dari keraguannya dalam bermusik setelah dia
bertemu dan tergabung dalam Komunitas Muslim yang ada di Stockholm. Semenjak
itu Maher pun mulai aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di masjid dan
dia merasa di sinilah arti sebuah rumah baginya. Tapi musik adalah sesuatu yang
dia cintai dari kecil dan dia tidak ingin meninggalkannya. Sebaliknya, dia
membuat transisi, dia bertukar musik sekuler untuk sesuatu yang lebih religius.
5. Pada
bulan Januari 2009, Maher Zain mengeluarkan
album debutnya yang berjudul “Thank You Allah” menjadi album terlaris di
Malaysia sampai mendapatkan penghargaan Platinum. Pada bulan Januari 2010, Lagu Maher Zain yang berjudul "Ya Nabi Salam
Alayka" mendapat penghargaan sebagai lagu religi terbaik dari siaran radio asal Timur Tengah, Nogoum FM. Maher Zain terpilih
sebagai bintang muslim tahun 2011 dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh "Oni islam" situs berita asal Mesir. Pada bulan Juli 2011, Maher tampil di sampul majalah muslim asal Inggris dan Jawa "Emel”.
6. Maher
Zain pernah mendapatkan kritikan dari umat islam atas penggunaanya terhadap
instrument musik, sebuah isu yang senantiasa diperdebatkan dalam hukum islam,
dengan banyaknya ulama muslim yang bersikeras berpendapat bahwa sebaiknya
suaranya tidak diringi musik. Namun, penggunaan Maher terhadap musik mewakili
nuansa imannya. Dan ada ulama lain yang berpendapat bahwa segala kegiatan itu
sebaiknya mempertimbangkan kehalalannya kecuali secara eksplisit dilarang dalam
Al Qur'an, sedangkan musik tidak. "Saya tumbuh dengan musik oleh karena
itu menggunakan alat musik sudah mengakar dalam diri saya," Maher berkata.
"Saya pernah takut atas sebuah reaksi (menggunakan musik). Saya berbicara
dengan beberapa orang dan mereka menjelaskan bahwa itu hanya masalah perbedaan
pendapat di antara ulama muslim dan bahwa selama hal itu positif dan bersih,
maka akan baik-baik saja. Musik saya adalah pesan islam. Saya ingin orang
memahami apa itu islam. Ini adalah pesan perdamaian, persaudaraan, kemanusiaan,
rasa hormat dan cinta."
7. Maher
Zain sebagai penyanyi religi dan juga memiliki kepribadian yang baik, maka
tokoh ini layak dijadikan panutan bagi para remaja di berbagai negara karena dia mendapatkan banyak penghargaan di
berbagai negara secara internasional.
Daftar Pustaka
Diakses
pada 24 November 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar