Disusun oleh : TriMarta Xavira |
1. Martha
Handana lahir pada tanggal 4 September 1937 di Kebumen, Jawa Tengah. Ketika
masih bayi dia diserang penyakit hingga tiga belas dokter harus merawatnya. Ketika
beranjak remaja, ibunya mengajarkan untuk berjualan kecil-kecilan, menghitung
uang, dan memisahkan telur segar dari telur yang busuk. Tak seperti yang
ditakutkan ibunya, dia tumbuh menjadi anak yang sehat dan pintar. Pada masa
remaja, Martha Tilaar tumbuh menjadi gadis yang tomboy dan nakal.
2. Diantara
saudaranya, Martha Tilaar bisa dikatakan yang paling jelek karena tidak mau merawat
diri. Ibunya mengingatkan “Martha, kau nanti tidak laku loh dan kelak jika kamu
sudah menjadi seorang guru, kamu harus bisa menjaga penampilan di depan
murid-murid mu”. Karena bandel dan tidak mau mendengarkan kata-kata ibunya, ia
dipaksa untuk mengikuti les kecantikan tradisional di Yogyakarta. Anehnya,
sejak mengikuti les kecantikan itu Martha Tilaar tiba-tiba jatuh cinta pada
seni berdandan. Ia menikah dengan Prof, Dr. H.A.R Tilaar dan memiliki empat
anak yaitu, Bryan Emil Tilaar, Pinkan Tilaar, Wulan Tilaar, Kilala Tilaar.
3. Pada
tahun 1963 ia kuliah di IKIP Jakarta, Martha mengambil jurusan sarjana
pendidikan. Setelah ia menikah dengan Prof. Dr. Henry A. Rudolf Tilaar kebetulan,
suaminya mendapatkan kesempatan belajar ke luar negeri. Ia pun mengambil kuliah
kecantikan dan lulus dari Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana, AS.
Tahun 1972 ia pun ke Eropa belajar ramu-ramuan. Dikunjunginya pabrik Yves
Rocher di Prancis, Mary Quant di Inggris, dan Hartleben di Jerman Barat. Tak
cukup sampai disitu Martha Tilaar pun juga mengikuti kursus-kursus kecantikan
di Bangkok, Hong Kong, Tokyo, London, Paris, New York (1975-1984).
4. Sebelum
menikah dengan suaminya Martha sempat mengajar di SD selama dua tahun dan
setelah menjadi sarjana ia menjadi dosen di IKIP Jakarta pada tahun 1963-1965. Ketika
ia mendampingi suaminya di luar negeri ia juga menuntut ilmu. Setelah lulus, ia
bekerja selama tiga tahun di Campes Beauty Salon, Universitas Indiana, AS.
Kemudian Martha Tilaar membuka salon kecantikan. Dimulai dari modal satu juta
rupiah, hasil menabung selama tinggal dan bekerja di Amerika Serikat, serta
sumbangan dari ayahnya, Handana dan adik-adiknya. Maka, awal tahun 1970
berdirilah “Martha's Salon” bertempat di garasi rumah orang tuanya di Jalan
Kusumaatmaja No. 47, Menteng, Jakarta Pusat. Pada tahun 1972, ia pun belajar
ramu-ramuan di Eropa. Setelah itu, ia kembali ke Indonesia, empat tahun
kemudian didirikanlah Martha Griya Salon yang memperkenalkan perawatan
kecantikan tradisional berbahan tanaman herbal untuk pertama kalinya. Usaha itu
kian berkembang dengan berdirinya pabrik kosmetik PT Sari Ayu. Lima tahun kemudian, Martha Tilaar bekerja sama
dengan pemilik Kalbe Group untuk mendirikan perusahaan kosmetika dan jamu, PT.
Martina Berto. Grup usaha Martha Tilaar ini memayungi 11 anak perusahaan dan
memperkerjakan sekitar 6000 karyawan, 70% diantaranya adalah perempuan.
5. Setelah
dua tahun mendirikan PT Sari Ayu, perusahaan itu telah berhasil mendapat sebuah
penghargaan tertinggi untuk penampilannya
pada The First Asian Beauty Congress and Exhibition, Singapura. Martha sendiri
memperoleh gelar Doktor kehormatan di bidang Fashion Artistry dari The World
University Tuscon, Arizona, Amerika Serikat, 1984. Baru-baru ini, DR. Martha
Tilaar diberikan penghargaan oleh sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon pada UN
Global Compact Leaders Summit di New York karena menjalankan perusahaan yang
memiliki program meliputi 10 prinsip Global Compact etika, seperti hak asasi
manusia, tenaga kerja, konservasi pengendapan, dan anti korupsi sejalan dengan
delapan tujuan pembangunan millennium.
6. Peraih
gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) ini menjalani hidup dengan penuh
keajaiban kuasa Tuhan. Pernah divonis mandul oleh ahli obstetri dan ginekologi
luar negeri, setelah 11 tahun lebih menikah dan belum dikaruniai anak. Tapi hal
itu tidak membuatnya menyerah. Ia terus berusaha memiliki keturunan melalui
cara tradisional. Kebetulan Martha mempunyai nenek ahli pembuat jamu. Selama
empat tahun lebih ia rajin mengkonsumsi jejamuan itu dengan kesabaran fan
ketelatenan. Hingga pada suatu saat di usia 41 tahun, Martha berhenti
menstruasi. Dokter menyatakan Martha telah memasuki masa menopouse. Ia sempat sangat
sedih, karena apa yang dicita-citakannya tidak mungkin tercapai. Tapi karena
kuasa Tuhan akhirnya ia mengandung. Martha pun melahirkan anak pertamanya di
usia 42 tahun, dan pada tahun-tahun berikutnya lahir tiga orang lagi
keturunannya yang kini telah menjadi anak-anak yang sukses.
7. Martha
Tilaar yang mempunyai komitmen tinggi membangun industri kosmetika. Ia investasi
besar di bidang riset dan pengembangan. Ia mau mengirim staf ahli farmasinya
belajar ke luar negeri, atau mengikuti berbagai pameran di luar negeri. Sebagai
pengusaha, ternyata kepribadiannya yang tak pantang menyerah lah yang
mengantarkannya hingga menjadi sukses seperti sekarang. Martha juga selalu
berpikir positif dan tidak henti melakukan inovasi. Sejak remaja, Martha sudah
terbiasa menjual makanan-makanan kecil untuk menambah uang jajannya. Martha
juga selalu memperhatikan hal-hal kecil dan detail di sekelilingnya.
Daftar pustaka :
http://ciputrauceo.net/blog/2014/1/29/biografi-ibu-martha-tilaar-guru-sd-yang-menjadi-dirut-pt-sari-ayu-marta-kosmetika
Biografiku.com
Http://m.kompasiana.com/khilofatus_sadiyah/martha-tilaar-sebuah-biografi-pengusaha-sukses-kecantikan_
(Diakses pada bulan 25 November 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar