Disusun oleh : Pitri Handayani
- Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie lahir pada
tanggal 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan, Indonesia. Anak ke
empat dari delapan bersaudara dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A.
Tuti Marini Puspowardojo. Orang tuanya merupakan keturunan antara orang
Jawa (ibunya) dengan orang Makasar/Parepare (ayahnya). Dimasa kecil
Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Habibie melanjutkan program
doktoral setelah menikahi teman SMA nya, Hasri Ainun Besari pada tahun
1962.
- Tahun 1965 Habibie melanjutkan studi S3 nya dan mendapat
gelar Doktor Ingeneur (Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa cum
laude. Selama menjadi mahasiswa tingkat doktoral, BJ Habibie sudah
mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya dan biaya studinya. Setelah
lulus, BJ Habibie bekerja di Messerschmitt-Bolkow-Blohm atau MBB
Hamburg tahun 1965-1969 sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis
Struktur Pesawat Terbang.
- Pada tahun 1969-1973 beliau menjabat Kepala Divisi
Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer
di MBB. Atas kinerja dan kebriliannya, empat tahun kemudian ia di percaya
sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB serta menjadi
Penasihat Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978). Beliau
menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua
di perusahaan pesawat terbang Jerman yang bergengsi tersebut.
- Tahun 1978 hingga 1997, beliau diangkat menjadi Menteri
Negara Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus merangkap sebagai Katua
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Selama menjadi menteri,
Habibie juga diangkat sebagai ketua ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim
Indonesia) yang kemudian menginspirasi beliau untuk mendirikan sekolah
setingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) yang berorientasi kepada nilai-nilai
IMTAK (iman dan takwa) dan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi).
- Salah satu prestasi paling besar yang dimiliki oleh pria
ini adalah menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara produsen pesawat
terbang. Habibie pun pernah menyumbangkan berbagai hasil penelitian dan
sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Thermodinamika,
Konstruksi dan Aerodinamika. Beberapa rumusan teorinya dikenal dalam dunia
pesawat terbang seperti "Habibie Factor", "Habibie
Theorem" dan "Habibie Method".
- BJ Habibie pun pernah membuat beberapa karya di
antaranya yaitu, VTOL (Vertical Take Off & Landing) Pesawat Angkut
DO-31, Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130, Hansa Jet 320 (Pesawat
Eksekutif), Airbus A-300, CN-235, N-250, Helikopter BO-105, Multi Role
Combat Aircraft (MRCA), dan beberapa proyek rudal dan satelit. Penghargaan
yang pernah diraih oleh BJ Habibie yaitu, Award von Karman, Edward Warner
Award, dan Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.
- Ketika menjabat sebagai presiden, Habibie mendapat
tantangan yang berat karena rakyat di Provinsi Timor Timur meminta
referendum. Atas desakan PBB, Habibie menyetujui pelaksanaan referendum di
Provinsi tersebut. Hasilnya menetapkan bahwa Provinsi Timor Timur
memisahkan diri dari Indonesia. Oleh karena itu, Habibie diberhentikan
sebagai presiden karena pidato pertanggungjawabannya ditolak MPR.
- BJ Habibie layak dijadikan sebagai tokoh idola, karena sikapnya yang tegas dan berpegang pada prinsip tidak gampang tergoyahkan atau dipengaruhi orang lain. Kepandaiannya dalam berkarier disukai dan disegani banyak orang. Selain itu, ia merupakan suami yang sangat menyayangi isterinya, yakni Hasri Ainun Besari.
Diakses pada tanggal 21 November 2016
Sumber : http://www.profilpedia.com/2014/05/biografi-bj-habibie-sang-presiden-ke-3.html
https://bursanom.com/biografi-bj-habibie/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar