DISUSUN OLEH : CINDY EKA LESTARI
1.
Lucia Fransisca
Susi Susanti, lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada tanggal 11 Februari 1971
dan Susi beragama Kristen dengan tinggi 162 cm .
2.
Susi mempunyai
suami yang bernama Alan Budikusuma, yang meraih medali emas bersamanya di
Olimpiade Barcelona 1992. Selain itu, Susi pernah juga meraih medali perunggu
di Olimpiade Atlanta 1996. Pasangan Alan dan Susi memiliki 3 orang anak yang
bernama Laurencia Averina, Albertus Edward, dan Sebastinus Frederick.
3.
Susi memulai
kariernya sebagai pemain bulutangkis di Club pamannya yaitu di PB Tunas
Tasikmalaya. Setelah berlatih selama 7 tahun disana dan memenangkan lomba kejuaraan
bulutangkis tingkat Junior, pada tahun 1985 Susi pun pindah ke Jakarta. Di jakarta
, Susi tinggal diasrama dan bersekolah dikhusus atlet. Pergaulannya terbatas
dengan sesama atlet, bahkan pacaran pun dengan atlet juga. Jadwal latihannya
pun sangatlah padat. Enam hari sepekan, Senin hingga Sabtu mulai pukul 07.00 –
11.00 kemudian disambung lagi pukul
15.00 – 19.00.
4.
Susi adalah
putri terbaik yang pernah dimiliki Indonesia dan dia menyukai permainan
bulutangkis itu sejak dibangku SD.
5.
Prestasi yang
sudah Susi capai yaitu , Medali Emas Olimpiade Barcelona (1992), Medali
Perunggu Olimpiade Atlanta (1996), Medali Perunggu Asian Games (1990 dan 1994),
Juara World Championship (1993), Semifinal World Championship (1991 dan 1995),
Juara All England (1990, 1991, 1993, 1997), Juara World Badminton Grand Prix
(1990, 1991, 1992, 1993, 1994, 1996), Juara World Cup (1989, 1990, 1993, 1994, 1996,
1997), Juara Indonesia Open (1989, 1991, 1994, 1995, 1996, 1997), Juara Japan
Open (1991, 1992, 1994,dan 1995), Juara Swedish Open (1991, 1992), Juara Korea
Open (1995), Juara Thailand Open(1991, 1992, 1993, 1994), Juara Sea Games
(1987, 1989, 1991, 1993, 1995), Juara Finalis Piala Uber (1998), Juara Finalis
Piala Sudirman (1991, 1993, 1995), Juara PON (1993) , dan Susi mendapatkan
penghargaan 2 penghargaan yaitu, Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa
Utama (1992), The Badminton Hall Of Fame (2004).
6.
Dia pun mengakui
bahwa tidak akan pernah mengizinkan ketiga anaknya untuk terjun kedunia
bulutangkis maupun cabang olahraga lainnya, Karena, pemerintah dinilai kurang dalam memperhatikan kesejahteraan
para atlet dan cabang olahraga lainnya.
7.
Walaupun telah
puluhan gelar tingkat internasional , ada satu sikap yang tak pernah Susi hilangkan
yaitu dia selalu bersikap rendah hati dan selalu berusaha dan pantang menyerah.
Diakses pada: 21 November 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar