Follow Us @literasi_smkn23jkt

Rabu, 30 November 2016

SUSI SUSANTI : LEGENDA WANITA BULUTANGKIS INDONESIA



DISUSUN OLEH : CINDY EKA LESTARI


1.      Lucia Fransisca Susi Susanti, lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada tanggal 11 Februari 1971 dan Susi beragama Kristen dengan tinggi 162 cm .
2.      Susi mempunyai suami yang bernama Alan Budikusuma, yang meraih medali emas bersamanya di Olimpiade Barcelona 1992. Selain itu, Susi pernah juga meraih medali perunggu di Olimpiade Atlanta 1996. Pasangan Alan dan Susi memiliki 3 orang anak yang bernama Laurencia Averina, Albertus Edward, dan Sebastinus Frederick.
3.      Susi memulai kariernya sebagai pemain bulutangkis di Club pamannya yaitu di PB Tunas Tasikmalaya. Setelah berlatih selama 7 tahun disana dan memenangkan lomba kejuaraan bulutangkis tingkat Junior, pada tahun 1985 Susi pun pindah ke Jakarta. Di jakarta , Susi tinggal diasrama dan bersekolah dikhusus atlet. Pergaulannya terbatas dengan sesama atlet, bahkan pacaran pun dengan atlet juga. Jadwal latihannya pun sangatlah padat. Enam hari sepekan, Senin hingga Sabtu mulai pukul 07.00 – 11.00  kemudian disambung lagi pukul 15.00 – 19.00.
4.      Susi adalah putri terbaik yang pernah dimiliki Indonesia dan dia menyukai permainan bulutangkis itu sejak dibangku SD.
5.      Prestasi yang sudah Susi capai yaitu , Medali Emas Olimpiade Barcelona (1992), Medali Perunggu Olimpiade Atlanta (1996), Medali Perunggu Asian Games (1990 dan 1994), Juara World Championship (1993), Semifinal World Championship (1991 dan 1995), Juara All England (1990, 1991, 1993, 1997), Juara World Badminton Grand Prix (1990, 1991, 1992, 1993, 1994, 1996),  Juara World Cup (1989, 1990, 1993, 1994, 1996, 1997), Juara Indonesia Open (1989, 1991, 1994, 1995, 1996, 1997), Juara Japan Open (1991, 1992, 1994,dan 1995), Juara Swedish Open (1991, 1992), Juara Korea Open (1995), Juara Thailand Open(1991, 1992, 1993, 1994), Juara Sea Games (1987, 1989, 1991, 1993, 1995), Juara Finalis Piala Uber (1998), Juara Finalis Piala Sudirman (1991, 1993, 1995), Juara PON (1993) , dan Susi mendapatkan penghargaan 2 penghargaan yaitu, Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama (1992), The Badminton Hall Of Fame (2004).    
6.      Dia pun mengakui bahwa tidak akan pernah mengizinkan ketiga anaknya untuk terjun kedunia bulutangkis maupun cabang olahraga lainnya, Karena,  pemerintah dinilai kurang dalam memperhatikan kesejahteraan para atlet dan cabang olahraga lainnya.
7.      Walaupun telah puluhan gelar tingkat internasional , ada satu sikap yang tak pernah Susi hilangkan yaitu dia selalu bersikap rendah hati dan selalu berusaha dan pantang menyerah.

Diakses pada: 21 November 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar