Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 29 November 2016

Paulo Dybala: Pesepak Bola Handal

Disusun oleh: Annisa Aulia Kinasih
  1. Pemilik nama lengkap Paulo Bruno Exequiel Dybala yang kerap dipanggil Paulo Dybala atau La Joya lahir di Laguna Marga, Cordoba, Argentina pada tanggal 15 November 1993 silam. Dybala merupakan anak dari pasangan Adolfo Dybala dan Alicia de Dybala. Dybala juga punya darah Italia dari keluarga nenek buyutnya. Sedangkan keturunan Polandia diperoleh Dybala dari kakeknya.
  2. Memiliki bakat sejak kecil, Dybala kemudian masuk dalam tim akademi sepak bola milik klub Instituto pada tahun 2003, tepatnya ketika masih berusia 10 tahun. Selama 8 tahun dia mengenyam pendidikan sepak bola bersama klub tersebut, dan di tahun 2011, Dybala mendapat kesempatan bermain di tim senior Instituto.
  3. Bermodalkan ilmu sepak bolanya dari sebuah akademi klub Instituto de Cordoba, Dybala mampu mengasah bakatnya lebih berkembang. Hal itu terbukti, dimana dia mampu masuk dalam skuat senior tim tersebut dan diusianya yang ke 17 tahun. Dybala sukses membuat torehan gol yang cukup besar bagi seorang gelandang serang, yakni 17 gol. Alhasil, Dybala direkrut oleh Palermo untuk berlaga di Serie A Italia.
  4. Sebelum berseragam hitam putih kebesaran Juventus saat ini, perjalanan karier Dybala terbilang unik. Palermo, klub pertama Dybala di Eropa kabarnya tidak sengaja menemukan bakat Dybala. Pada 2011 silam, Direktur Olahraga Palermo, Luca Cattani pergi ke Argentina untuk mencoba merekrut Franco Vazquez dari Belgrano.
  5. Namun, pada saat makan malam, presiden klub Divisi II Argentina, Instituto Cordoba, Juan Carlos Barrera yang kebetulan ikut, menyarankan nama Dybala kepada Cattani. Bak gayung bersambut, pertemuan untuk memantau bakat Dybala pun diatur. Cattani yang melihat langsung Dybala akhirnya terpikat.
  6. Pendewasaan Dybala dibanding pemain seumurannya pun cukup cepat. Ditinggal sang ayah pada saat umur 15 tahun karena kanker, impiannya untuk menjadi pesepak bola profesional hampir kandas di tengah jalan. Tidak hanya kehilangan sosok seorang ayah, ia juga kehilangan sosok yang kerap mengantarnya naik kereta untuk pergi ke akademi Instituto setiap harinya.
  7. Selama enam bulan pasca ditinggal sang ayah, ia pun kembalu bermain untuk tim lokal di kotanya, Laguna Marga. Namun dengan tekadnya, ia meninggalkan rumah agar bisa berlatih kembali dengan Instituto. Dia pundah ke asrama yang masih bagian dari fasilitas klub tersebut. Ia pun terus menetap di sana hingga akhirnya menuju Renzo Barbera, markas Palermo. Membela Instituto, Dybala mencetak 17 gol dari 38 pertandingan. Saat itu umurnya masih 17 tahun.
  8. Pindah ke Palermo bukan langkah yang tidak terlalu buruk bagi Dybala, bahkan permainannya di Palermo banyak yang tertarik untuk memboyong Dybala ke dalam timnya. Salah satu contohnya adalah Inter Milan. 
  9. Musim perdana dalam Liga Argentina di Serie A bisa dibilang kurang memuaskan. Dari 27 penampilannya, ia hanya mencatatkan namanya tiga kali di papan skor. Mereka mendapatkan peringkat 18, yang berarti mereka harus turun kasta ke Serie B. Dari 28 penampilannya di Serie B bersama klub asal Sisila itu, ia setidaknya terlibat dalam 11 gol dari total 62 gol Palermo musim itu. Pada musim itu, Palermo berhasil memuncaki klasemen Serie B dan berhak kembali ke Serie A musim berikutnya.
  10. Musim 2014-2015 jadi pembuktian Dybala. Dybala berhasil mencatat 13 gol dan 10 assist dalam permainannya. Jelang akhir musim pun nama Dybala kerap dikaitkan dengan klub-klub besar. Bahkan keterkaitan juga datang dari Manchester United, Arsenal, Barcelona, dan Juventus. Tim terakhirlah yang beruntung mendapati servis Dybala. Mahar sebesar 22,4 juta pounds dijadikan Juventus sebagai pengganti Dybala untuk Palermo. Kini Dybala jadi pujaan anyar publik Turin.
  11. Penghargaan yang diraih dari seorang Dybala adalah selain dijuluki sebagai pemain muda yang handal dan pengganti Zinedine Zidane, Dybala juga banyak direkrut oleh berbagai klub besar. Tidak hanya itu, kabarnya Dybala juga termasuk dalam nominasi FIFA Ballon d"Or 2016 yaitu sebuah penghargaan sepak bola yang diberikan setiap tahun kepada pemain yang dianggap telah melakukan yang terbaik di musim sebelumnya. Meskipun hanya menjadi nominasi, tetapi itu merupakan suatu penghargaan yang sangat berkesan karena hanya orang-orang terpilih yang dijadikan sebagai nominasi. Dybala juga merupakan pemain kidal terbaik di dunia. 
  12. Paulo Dybala layak dijadikan menjadi idola karena kemampuannya dalam bermain bola cukup menginspirasi para pemain bola lainnya. Lincah, cepat, dan pergerakannya sulit ditebak oleh pemain lain. Ia juga lihai dalam membobol gawang lawan. Selain kemampuannya dalam permainan bola, wajahnya yang tampan dan penampilannya yang sederhana namun rapih juga dapat menginspirasi para pemuda lain. Tidak hanya itu, Lajoya juga memiliki sisi kerendahan hati dalam sikapnya, walaupun ia sedang banjir pujian, namun ia tidak pernah terbuai oleh pujian-pujian tersebut. Ia tetap bersikap selayaknya pemuda yang sederhana.

Sumber:
profilbintang.blogspot.co.id/2016/01/biografi-lengkap-paulo-dybala.html?m=1

m9dbet.com/profil/profil-terlengkap-paulo-dybala/

m.juara.net/read/sepak-bola/Italia/127140-paulo.dybala.si.anak.asrama

m.metrotvnews.com/read/2015/12/06/457836/bocah-itu-bernama-paulo-dybala

www.faster86.com/2016/11/si-penyihir-kecil-dari-negeri-tango.html

Diakses pada tanggal 21 November 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar