Follow Us @literasi_smkn23jkt

Rabu, 30 November 2016

Chairil Anwar – Si Binatang Jalang

Disusun oleh : Putri Salwa Alivah

  1. Chairil Anwar atau yang dijuluki “Si BinatangJalang”. Ia mendapat julukan si binatang jalang karena karyanya yang berjudul “Aku”. Lahir di Medan, Sumatra Utara pada tanggal 26 Juli 1922, sosok Chairil Anwar dilahirkan. Ia merupakan anak tunggal yang selau dimanja oleh kedua orang tuanya.
  2. Chairil lahir dari pasangan Toeloes dan Saleha yang merupakan orang asli dari Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat. Ayahnya pernah menjabat sebagai Bupati Inderagiri, Riau. Ia masih memiliki ikatan keluarga dengan Soetan Sjahrir, Perdana Menteri Pertama Indonesia.
  3. Dia mengenyam pendidikan pertama di Hollandsch Inlandsche School (HIS) dan melanjutkannya ke Merr Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). Sejak menginjak usia 15 tahun, Chairil sudah bertekad untuk menjadi seorang seniman. Berhenti sekolah pada umur 18 tahun tidak pernah mematahkan semangatnya untuk terus belajar.
  4. Perceraian Ayah dan Ibunya yang membuat ia pindah ke Batavia (yang mengenal dunia sastra. Walaupun ia tidak melanjutkan pendidkannya, tetapi dia mampu menguasai berbagai bahasa asing seperti Inggris, Belanda, dan Jerman. Selalu mengisi jam kosongnya untuk membaca buku karya karya pengarang Internasional.
  5. Namanya mulai dikenal dalam dunia sastra setelah pemuatan puisinya yang berjudul "Nisan" pada tahun 1942. Hampir semua puisi yang ia tulis merujuk pada kematian. Saat pertama kali mengirimkan puisinya di majalah Pandji Pustaka unruk dimuat banyak yang ditolak, karena dianggap terlalu individualitas dan tidak sesuai dengan semangat Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya.
  6. Ia pernah jatuh cinta pada Sri Ayati saat menjadi penyiar radio Jepang di Jakarta. Namun tidak diungkapkan hingga akhir hayatnya. Akhirnya ia menikah dengan Hapsah Wiraredja, mereka di karunia seorang putri bernama Evawani Alissa, namun hubungan mereka harus berpisah pada tahun 1948.
  7. Selama hidupnya, dia telah menulis 94 karya termasuk 70 puisi, namun kebanyakan tidak di publikasikan hingga kematiannya. Puisi terakhirnya merupakan "Cemara Menderai Sampai Jauh"pada tahun 1949. Karyanya yang terkenal berjudul "Aku"dan "Karawang Bekasi". Chairil telah menerbitkan 3 buku oleh Pustaka Rakyat yang berisi karya karya dan puisi-puisinya. Banyak pula karyanya yang di terjemahkan dalam bahasa asing.
  8. Chairil Anwar memiliki penyakit paru-paru dan infeksi, yang menimbulkan penyakit usus hingga ususnya pecah. Menjelang akhir hayatnya dia pernah mengigau dikarenakan badannya demam tinggi, dan disaat itulah ia insaf lalu mengucap "Tuhanku,Tuhanku...".
  9. Chairil wafat dalam usia muda (28 April 1949), setelah dirawat di rumah sakit CBZ (Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo) karena penyakit tifus.Penyebab kematiannya tidak diketahui pasti, namun menurut diagnosa karena sakit TBC. Zasatnya di kebumikan setelah sehari dari jari kepergiannya. Dikebumikan di TPU Karet, zasatnya  diangkut oleh banyak pemuda dan orang-orang Republikan termula. Makamnya diziarahi oleh ribuan pengagumnya dari masa ke masa. Hari kepergiannya juga selalu diperingati hari  Chairil Anwar.
  10. Sosok yang tidak pernah pantang menyerah dalam membuat karya, walaupun tidak semua karyanya dipublikasikan yang patut kita contoh dari sosok Chairil Anwar. Selalu mengisi jam-jamnya dengan membaca karya pengarang Internasionaldan mampu menguasai berbagai bahasa asing, walaupun dia tidak melanjutkan pendidikannya. Karya yang ia buat mampu menambah motivasi para pembaca karyanya.


Daftar pustaka :

Diakses pada November 2016

4 komentar:

  1. hebat, walaupun meninggal diusia yang muda namun karyanya masih saja dikenang oleh banyak orang.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. chairil anwar meninggalkan banyak karya yang mampu memotivasi pembacanya dan terkenang di kalangan penggemarnya.

    BalasHapus
  4. Kreatif dalam pembuatan judulnya, pembahasan dalam biografinya juga menarik dan sangat bermanfaat banget bagi yang sedang mencari tahu tentang dirinya.

    BalasHapus