Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 29 November 2016

Martha Tilaar : Wanita Pengusaha yang Tak Pantang Menyerah


                                                      Disusun oleh : TriMarta Xavira


1. Martha Handana lahir pada tanggal 4 September 1937 di Kebumen, Jawa Tengah. Ketika masih bayi dia diserang penyakit hingga tiga belas dokter harus merawatnya. Ketika beranjak remaja, ibunya mengajarkan untuk berjualan kecil-kecilan, menghitung uang, dan memisahkan telur segar dari telur yang busuk. Tak seperti yang ditakutkan ibunya, dia tumbuh menjadi anak yang sehat dan pintar. Pada masa remaja, Martha Tilaar tumbuh menjadi gadis yang tomboy dan nakal.
2. Diantara saudaranya, Martha Tilaar bisa dikatakan yang paling jelek karena tidak mau merawat diri. Ibunya mengingatkan “Martha, kau nanti tidak laku loh dan kelak jika kamu sudah menjadi seorang guru, kamu harus bisa menjaga penampilan di depan murid-murid mu”. Karena bandel dan tidak mau mendengarkan kata-kata ibunya, ia dipaksa untuk mengikuti les kecantikan tradisional di Yogyakarta. Anehnya, sejak mengikuti les kecantikan itu Martha Tilaar tiba-tiba jatuh cinta pada seni berdandan. Ia menikah dengan Prof, Dr. H.A.R Tilaar dan memiliki empat anak yaitu, Bryan Emil Tilaar, Pinkan Tilaar, Wulan Tilaar, Kilala Tilaar.
3. Pada tahun 1963 ia kuliah di IKIP Jakarta, Martha mengambil jurusan sarjana pendidikan. Setelah ia menikah dengan Prof. Dr. Henry A. Rudolf Tilaar kebetulan, suaminya mendapatkan kesempatan belajar ke luar negeri. Ia pun mengambil kuliah kecantikan dan lulus dari Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana, AS. Tahun 1972 ia pun ke Eropa belajar ramu-ramuan. Dikunjunginya pabrik Yves Rocher di Prancis, Mary Quant di Inggris, dan Hartleben di Jerman Barat. Tak cukup sampai disitu Martha Tilaar pun juga mengikuti kursus-kursus kecantikan di Bangkok, Hong Kong, Tokyo, London, Paris, New York (1975-1984).
4. Sebelum menikah dengan suaminya Martha sempat mengajar di SD selama dua tahun dan setelah menjadi sarjana ia menjadi dosen di IKIP Jakarta pada tahun 1963-1965. Ketika ia mendampingi suaminya di luar negeri ia juga menuntut ilmu. Setelah lulus, ia bekerja selama tiga tahun di Campes Beauty Salon, Universitas Indiana, AS. Kemudian Martha Tilaar membuka salon kecantikan. Dimulai dari modal satu juta rupiah, hasil menabung selama tinggal dan bekerja di Amerika Serikat, serta sumbangan dari ayahnya, Handana dan adik-adiknya. Maka, awal tahun 1970 berdirilah “Martha's Salon” bertempat di garasi rumah orang tuanya di Jalan Kusumaatmaja No. 47, Menteng, Jakarta Pusat. Pada tahun 1972, ia pun belajar ramu-ramuan di Eropa. Setelah itu, ia kembali ke Indonesia, empat tahun kemudian didirikanlah Martha Griya Salon yang memperkenalkan perawatan kecantikan tradisional berbahan tanaman herbal untuk pertama kalinya. Usaha itu kian berkembang dengan berdirinya pabrik kosmetik PT Sari Ayu. Lima tahun kemudian, Martha Tilaar bekerja sama dengan pemilik Kalbe Group untuk mendirikan perusahaan kosmetika dan jamu, PT. Martina Berto. Grup usaha Martha Tilaar ini memayungi 11 anak perusahaan dan memperkerjakan sekitar 6000 karyawan, 70% diantaranya adalah perempuan.
5. Setelah dua tahun mendirikan PT Sari Ayu, perusahaan itu telah berhasil mendapat sebuah penghargaan  tertinggi untuk penampilannya pada The First Asian Beauty Congress and Exhibition, Singapura. Martha sendiri memperoleh gelar Doktor kehormatan di bidang Fashion Artistry dari The World University Tuscon, Arizona, Amerika Serikat, 1984. Baru-baru ini, DR. Martha Tilaar diberikan penghargaan oleh sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon pada UN Global Compact Leaders Summit di New York karena menjalankan perusahaan yang memiliki program meliputi 10 prinsip Global Compact etika, seperti hak asasi manusia, tenaga kerja, konservasi pengendapan, dan anti korupsi sejalan dengan delapan tujuan pembangunan millennium.
6. Peraih gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) ini menjalani hidup dengan penuh keajaiban kuasa Tuhan. Pernah divonis mandul oleh ahli obstetri dan ginekologi luar negeri, setelah 11 tahun lebih menikah dan belum dikaruniai anak. Tapi hal itu tidak membuatnya menyerah. Ia terus berusaha memiliki keturunan melalui cara tradisional. Kebetulan Martha mempunyai nenek ahli pembuat jamu. Selama empat tahun lebih ia rajin mengkonsumsi jejamuan itu dengan kesabaran fan ketelatenan. Hingga pada suatu saat di usia 41 tahun, Martha berhenti menstruasi. Dokter menyatakan Martha telah memasuki masa menopouse. Ia sempat sangat sedih, karena apa yang dicita-citakannya tidak mungkin tercapai. Tapi karena kuasa Tuhan akhirnya ia mengandung. Martha pun melahirkan anak pertamanya di usia 42 tahun, dan pada tahun-tahun berikutnya lahir tiga orang lagi keturunannya yang kini telah menjadi anak-anak yang sukses.
7. Martha Tilaar yang mempunyai komitmen tinggi membangun industri kosmetika. Ia investasi besar di bidang riset dan pengembangan. Ia mau mengirim staf ahli farmasinya belajar ke luar negeri, atau mengikuti berbagai pameran di luar negeri. Sebagai pengusaha, ternyata kepribadiannya yang tak pantang menyerah lah yang mengantarkannya hingga menjadi sukses seperti sekarang. Martha juga selalu berpikir positif dan tidak henti melakukan inovasi. Sejak remaja, Martha sudah terbiasa menjual makanan-makanan kecil untuk menambah uang jajannya. Martha juga selalu memperhatikan hal-hal kecil dan detail di sekelilingnya.

Daftar pustaka :
http://ciputrauceo.net/blog/2014/1/29/biografi-ibu-martha-tilaar-guru-sd-yang-menjadi-dirut-pt-sari-ayu-marta-kosmetika
Biografiku.com
Http://m.kompasiana.com/khilofatus_sadiyah/martha-tilaar-sebuah-biografi-pengusaha-sukses-kecantikan_
(Diakses pada bulan 25 November 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar