Oleh :
Lutfi Haniffah
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah
ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari
segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah
yang telah mapan,dll.
Faktor Penyebab Kemiskinan
Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi,
yaitu:
1. Kemiskinan
alamiah
Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber daya alam yang
terbatas, penggunaan teknologi yang rendah, bencana alam,dan karena
seseorang atau suatu masyarakat tak mau berusaha dengan kerja keras.
2. Kemiskinan
buatan
Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di
masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana
ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap miskin.
Bila kedua faktor penyebab kemiskinan tersebut dihubungkan
dengan masalah mutu pangan, kesehatan, dan pendidikan maka dapat disimpulkan
beberapa faktor penyebab kemiskinan antara lain:
1.
Kurang tersedianya sarana yang dapat
dipakai keluarga miskin secara layak misalnya puskesmas, sekolah, tanah yang
dapat dikelola untuk bertani.
2.
Kurangnya dukungan pemerintah
sehingga keluarga miskin tidak dapat menjalani dan mendapatkan haknya atas
pendidikan dan kesehatan yang layak dikarenakan biaya yang tinggi
3.
Rendahnya minat masyarakat miskin
untuk berjuang mencapai haknya karena mereka kurang mendapat pengetahuan
mengenai pentingnya memliki pendidikan tinggi dan kesehatan yang baik.
4.
Kurangnya dukungan pemerintah dalam
memberikan keahlian agar masyarakat miskin dapat bekerja dan mendapatkan
penghasilan yang layak.
5.
Wilayah Indonesia yang sangat luas
sehingga sulit bagi pemerintah untuk menjangkau seluruh wilayah dengan perhatian
yang sama. Hal ini menyebabkan terjadi perbedaan masalah kesehatan, mutu pangan
dan pendidikan antara wilayah perkotaan dengan wilayah yang tertinggal jauh
dari perkotaan.
Selain itu
kemiskinan
banyak dihubungkan dengan:
·
penyebab individual, atau patologis, yang melihat
kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si
miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak
mengukur pemasukan.
·
penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan
pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah anggota
keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga.
·
penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan
sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau
keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
·
penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat
dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari
aksi orang lain lainnya adalah gaji atau honor yang dikendalikan oleh orang
atau pihak lain. Contoh lainnya adalah perbudakan.
·
penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa
kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran
adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara
terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang
diistilahkan sebagai pekerja miskin ; yaitu, orang
yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik,
namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan
Ada sebab ada akibat,
begitu pula pada kemiskinan. Banyak akibat yang ditimbulkan oleh kemiskinan,
seperti :
1.
Kriminalitas
semakin
banyak orang miskin maka semakin banyak pula kemiskinan yang terjadi. Masuk
akal bila seorang kepala rumah tangga menghalakan segala cara untuk menghidupi
keluarganya yang kelaparan.
2.
Urbanisasi,
Orang
berpikir bahwa tinggal di kota besar akan mendatangkan penghasilan besar. Tapi
semakin banyak orang yang datang ke kota besar maka lapangan pekerjaan yang
tersedia juga akan semakin sedikit. Dan hal ini malahan akan memperparah
tingkat pengagguran.
3.
Bunuh
diri,
Banyak
orang yang putus asa karena tidak sanggup menghadapi kemiskinan, sehingga
mengambil jalan pintas.
4.
Kebodohan,
Semakin
banyak rakyat miskin maka semakin banyak juga orang yang tidak bisa mendapatkan
pendidikan.
Kebijakan Antikemiskinan di Indonesia
Untuk menghilangkan atau mengurangi kemiskinan di tanah air
diperlukan suatu strategi dan bentuk intervensi yang tepat. Untuk mendukung
strategi tersebut diperlukan intervensi-intervensi pemerintah yang sesuai
dengan sasaran atau tujuan yang bila di bagi menurut waktu yaitu :
Intervensi
jangka pendek, terutama pembangunan sektor pertanian dan ekonomi
pedesaan
pedesaan
Intervensi
jangka menengah dan panjang meliputi:
1.
Pembangunan sektor swasta,
2.
Kerjasama regional,
3.
APBN dan administrasi,
4.
Desentralisasi,
5.
Pendidikan dan Kesehatan Penyediaan
air bersi
6.
Pembangunan perkotaan.
Diadaptasi dari :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar