Oleh Rexy Adriano
Faktor dan Dampak Akibat dari Tawuran Dikalangan Remaja
Pengertian
Tawuran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), “tawuran adalah
perkelahian massal atau perkelahian yang dilakukan beramai-ramai”. Berdasarkan
definisi tersebut, maka tawuran pelajar dapat diartikan sebagai perkelahian
yang dilakukan secara massal atau beramai-ramai antara sekelompok pelajar
dengan sekelompok pelajar lainnya.
Menurut Mansoer (dikutip dalam Solikhah, 1999) “perkelahian
pelajar atau yang biasa disebut dengan tawuran adalah perkelahian massal yang
merupakan perilaku kekerasan antar kelompok pelajar laki-laki yang ditujukan
pada kelompok pelajar dari sekolah lain”.
Penyebab Tawuran
Faktor keluarga. Berikut ini adalah salah satu faktor
penyebab tawuran, yaitu faktor keluarga: a. Adanya parenting
yang otoriter, di mana dalam pengasuhan
dipenuhi dengan tindakan kekerasan terhadap anak; b.
Adanya kekerasan yang terjadi antar orangtua, misalnya orangtua kurang
harmonis, sering bertengkar dan melakukan tindak
kekerasan.
Faktor sekolah.
Sekolah merupakan salah satu faktor penyebab tawuran, berikut ini faktor-faktor
penyebab tawuran dari lingkungan sekolah: a. Adanya kualitas pengajaran yang
kurang memadai dan kurang menunjang proses belajar; b. Adanya guru yang lebih
berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai
tokoh otoriter yang seringkali menggunakan
kekerasan dalam “proses pembelajaran” dan “mendidik” siswanya.
Faktor lingkungan.
Berikut ini faktor-faktor dari lingkungan sekitar bisa terjadinya tawuran:
a.
Adanya lingkungan yang sempit dan kumuh, anggota lingkungan yang berperilaku
buruk, misalnya: pemakai narkoba, zat adiktif, pemerasan, pengeroyokan, dan
tindakan brutal lainnya;
b. Lingkungan kota (tempat tinggal) yang penuh
kekerasan yang hampir setiap hari, setiap saat disaksikan oleh para remaja,
seperti: tayangan buser, TKP, paroli, dll.; d. Adanya kelompok sebaya
(geng) yang berprilaku tidak baik.
Perbedaan persepsi.
Dalam menghadapi suatu masalah, jika terjadi perbedaan persepsi maka hal itu
dapat menyebabkan munculnya konflik.
Sumber Konflik
Menurut Smith (dikutip dalam Sopiah,
2008), sumber terjadinya konflik adalah masalah komunikasi, struktur organisasi
dan faktor manusia.
Masalah komunikasi. Yang
bisa terjadi pada masing-masing atau gabungan dari unsur-unsur komunikasi,
yaitu sumber komunikasi, pesan, penerima pesan dan saluran.
Struktur organisasi. Secara
potensial dapat memunculkan konflik. Dalam organiasasi mempunyai tujuan,
kepentingan dan program sendiri-sendiri yang seringkali berbeda dengan yang
lain.
Faktor manusia.
Sifat dan kepribadian manusia satu dengan yang lain berbeda dan unik. Hal ini
berpotensi memunculkan konflik.
Akibat
tawuran
Akibat dari tawuran yaitu luka-luka karena
terkena batu yang dilempar oleh musuh atau terkena ikat pinggang salah satu
musuh. Tawuran juga menimbulkan dampak berupa hukuman dari sekolah. Hukuman
dari sekolah dapat memberian efek jera bagi para pelajar, seperti skorsing atau
bahkan dikeluarkan dari sekolah atau Drop Out (D.O). Masuk penjara juga
merupakan akibat dari tawuran. Jika tertangkap polisi dan dianggap membahayakan
maka akan terkena Pasal 351 ayat 3 dengan hukuman 7 tahun penjara, Pasal 170
ayat 2 ketiga E dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara, dan yang paling parah
Pasal 338 dengan ancaman 15 tahun penjara. Lebih parah akibat dari tawuran
yaitu kehilangan nyawa. Sudah banyak korban-korban yang kehilangan nyawa akibat
mengikuti tawuran.
Menghindari Tawuran
Cara menghindari tawuran yaitu,
tidak terpengaruh lingkungan sekitar, menolak ajakan teman yang ingin kita
mengikuti tawuran; hindari senior yang suka mengajak tawuran, menghindar jika
bertemu atau melihat senior yang suka mengajak tawuran; sepulang sekolah
langsung pulang ke rumah, jika bel pulang sekolah sudah berbunyi, jangan
terlalu sering kumpul bersama teman-teman; melakukan kegiatan positif, seperti
mengikuti ekstrakurikuler.
Sumber : http://dmaulidyani.blogspot.com/2012/10/tawuran-antar-pelajar-yang-terjadi-di.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar