Disusun
oleh : FEBRIANA RENDRA FATIKASARI
1. Jendral
Sudirman lahir pada 24 Januari 1916 di Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa
Tengah. Sudirman dibesarkan dalam lingkungan yang sederhana. Ayahnya Karsid
Kartowirodji adalah seorang pekerja di Pabrik Gula Kalibagor, Banyumas dan
Ibunya Siyem adalah keturunan wedana rembang. Sejak umur 8 bulan Sudirman
diangkat menjadi anak oleh Toeridowati dan Raden Tjokrosoenaryo seorang asisten
wedana rembang yang masih merupakan saudara dari Siyem.
2. Sejak
kecil, Sudirman merupakan anak yang pandai dan juga sangat menyukai organisasi.
Sudirman mendapatkan pendidikan formal dari sekolah Taman Siswa, kemudian
melanjutkan ke HIK(sekolah guru) Muhammadiyah, Surakarta, tetapi tidak sampai
tamat hanya 1 tahun saja. Sudirman saat itu juga giat diorganisasi Pramuka
Hizbul Wathan. Sudirman juga pernah mengikuti pendidikan tentara PETA(Pembela
Tanah Air) di Bogor.
3. Sudirman
kemudian menjadi guru disekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap. Kemudian beliau
berlanjut menjadi kepala sekolah. Sudirman pernah menjadi anggota Badan
Pengurus Makanan dan anggota DPR Karesidenan Banyumas. Ia mendirikan koperasi
untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Setelah menyelesaikan pendidikan
di PETA, ia menjadi komandan Batalyon di Kroya, Jawa Tengah. Kemudian ia
menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat colonel sesudah TKR terbentuk dan akhirnya
terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia.
4. Sudirman
adalah pahlawan sejati rela berkorban demi bangsa dan Negara Indonesia. Ia rela
mempertaruhkan segalanya demi kemerdekaan Indonesia. Ia selalu mengedepankan
kepentingan masyarakat banyak dan bangsa diatas kepentingan pribadinya, bahkan
kesehatannya sendiri.
5. Sudirman
mendapatkan prestasi pertamanya sebagai tentara setelah keberhasilannya merebut
senjata pasukan jepang dalam pertempuran di Banyumas, Jawa Tengah. Pada tanggal
18 Desember 1945 Sudirman dilantik sebagai Jenderal oleh Presiden Sukarno bukan
karena system Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya, tetapi karena
prestasinya. Sudirman diangkat menjadi Jenderal diusianya yang menginjak 31
tahun. Dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia, ia dicatat sebagai Panglima
dan Jenderal Republik Indonesia yang pertama dan termuda.
6. Beberapa
perang melawan penjajah telah beliau pimpin seperti perang melawan tentara
Inggris di Ambarawa, memimpin pasukannya untuk membela Yogyakarta dari serangan
Belanda II. Meski menderita sakit tuberkolosis paru-paru yang parah, ia tetap
bergerilya dalam pembelaan kemerdekaan Republik Indonesia. Setelah Belanda
menyerahkan kepulauan nusantara sebagai Republik Indonesia Serikat dalam
konferensi meja bundar tahun 1949 di Den Haag. Jenderal Sudirman kembali ke
Jakarta bersama Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta. Pada
tanggal 29 Januari 1950, Jendral Sudirman meninggal dunia di Magelang, Jawa
Tengah, karena sakit TBC parah yang dideritanya. Ia dimakamkan di Taman Makam
Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta.
7. Sudirman
dikenal oleh orang-orang disekitarnya dengan pribadinya yang teguh pada prinsip
dan keyakinan, dimana ia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan
bangsa di atas kepentingan pribadinya, bahkan kesehatannya sendiri. Ia
dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan pada tahun 1997, ia mendapatkan
gelar sebagai Jenderal besar Anumerta dengan bintang lima, pangkat yang hanya
dimiliki oleh beberapa Jenderal Republik Indonesia sampai sekarang.
Daftar Pustaka
https://www.pahlawanindonesia.com/biografi-jenderal-sudirman/ diakses pada 10
November 2015 18:13 http://www.profilpedia.com/2014/05/profil-dan-biografi-jendral-sudirman.html diakses pada 10 November 2015 18:17 http://info-biografi.blogspot.co.id/2010/04/biografi-jenderal-besar-soedirman.html diakses pada 10
November 2015 18:22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar