Disusun
Oleh : Titin Maryati
- . Prof DR (AC). Ing. Dr. Hc. Mult Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih dikenal dengan B.J Habibie Lahir pada 25 Juni 1936, Pare-pare Sulawesi Selatan. Beliau merupakan anak ke-4 dari 8 bersaudara, dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA.Tuti Martini Puspowardojo. Habibie menikah dengan Asri Ainun pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai oleh dua orang anak.2. Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di pare-pare. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan oleh Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang mempunyai kegemaran menunggang kuda dan membaca ia dikenal sangat cerdas ketika masih menduduki sekolah dasar.3. Karena kecerdasannya, setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk ke ITB (Institut Teknologi Bandung), ia tidak sampai selesai disana karena beliau mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di jerman, karena mengingat pesan Bung Karto karena pentingnya Dirgantara dan penerbangan bagi Indonesia maka ia memilih jurusan teknik Penerbanga dengan spesialisasi kontruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH) ketika sampai di jerman.4. Rumus yang ditemukan oleh Habibie dinamai “Faktor Habibie” karena bisa menghitung keretakan dan krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang hingga ia dijuluki “Mr. Chark”. Pada tahun 1967, menjadi profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.5. Habibie diakui lembaga Internasional diantaranya, Gesselsschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbagan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de I’Air et de I’Espace (Prancis) dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat). Sementara itu penghargaan bergengsi yang pernah diraih Habibie diantaranya yaitu, Edward Warner Award dan Edward Von Karman yang hampir setara dengan Hadiah Nobel. Didalam Negeri Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari institut teknologi bandung (ITB), Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.6. Pada tanggal 22 Mei 2010, Asri Ainun Habibie, istri B J Habibie, meninggal di Rumah Sakit Ludwing Maximilians Universitat, Klinikum, Muenchen, Jerman. Ia meninggal pada hari Sabtu pukul 17.30 waktu setempat atau 22.30 WIB. Ini menjadi duka yang amat mendalam bagi Mantan Presiden Habibie dan Rakyat Indonesia yang merasa kehilangan. Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, Pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas.7. B.J Habibie adalah sosok seseorang yang Cerdas dan juga Setia. Sudah sepatutnya ia dihormati dan diteladani oleh semua orang. Kecerdasannya dalam membuat pesawat sangat luar biasa dan cinta sejatinya dengan istrinya akan dikenang sepajang masa dan dilukiskan oleh sejarah.
Daftar
Pusaka :
Diakses
pada 15 November 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar