Oleh : Dwi Oktaviyani
Albert Einstein lahir pada 14 maret 1879 di Ulm
Wurttenbeng, Jerman sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya
bernama Herman Einstein, seorang penjual ranjanng bulu yang keudian
menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline.
Pada umur lima tahun, ayahnya mennunjukan kompas kantung, dan Einstein
menyadari bahwa sesuatu di ruang “kosong” ini beraksi terhadap jarum kompas tersebut,
dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling
menggugah dalam hidupnya.
Pada 1898 Einstein menemui dan jatuh
cinta kepada Mileva Maric, seorang Serbia yang merupakan teman
sekelasnya dan seorang matematikawan. Dia dan Mileva memiliki seorang putri
bernama Lieserl, lahir pada bulan januari 1902. Lieserl Einstein
pada waktu itu di anggap tidak legal
karena orang tuanya tidak menikah. Einstein menikahi Mileva pada 6 januari 1903. Pada
14 mei 1904 anak
pertama dari pasangan ini Hans Albert Einstein lahir.
Einstein disekolahkan di sekolah
katholik atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola. Einstein mulai belajar matematika pada umur 12 tahun.
Kedua pamannya membantun mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek
pada masa akhir anak-anaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku
tentang sains serta matematika. Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan
bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari Munchen ke Pavia,
Italia (dekat kota Milan). Dia tetap tinggal untuk menyelesaikan
sekolahnya satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia.
Kegagalannya dalam seni liberal
dalam tes masuk Eidgenosssche
Techische Hochscchule ( Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich)
pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur dia oleh keluarganya dikirim
ke Aarau, Swiss untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, dimana
dia menerima diploma pada tahun 1896.
Pada saat kelulusannya Einstein
tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar. Ayah seorang temannya menolongnya
mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss
pada tahun 1902.
Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemuan untuk alat yang memerlukan
pengetahuan fisika. Dia juga menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan
pelajaran yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana “menjelaskan dirinya
secara benar”. Dia kadang-kadang membentulkan desain mereka dan juga
mengevaluasi kepraktisan hasil kerja
mereka. Pada 1904 posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap.
Einstein mendapatkan gelar dokter
setelah menyerahkan thesis “Eine neue Bestimmung der Molekuldimenssionen” (“ On a new
determination of molecular dimensions”) pada tahun 1905 dari Universitas Zurich.
Pada
tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern,
tanpa banyak sastra sains. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis
itu ( gerak Brownian, efek fotolistrik, dan relativitas khusus
) pantas mendapatkan penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek
fotolistrik yang mendapatkan penghargaan tersbut. Ini adalah ironi, bukan hanya
karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek
fotolistrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan dia menjadi terbebas dari jalan
teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah alam setiap kasus, dia
dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke kosenkuensi logis dan berhasil
menjelaskan hasil eksperimen yang membinggungkan para ilmuan selama beberapa
dekade. Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke “ Annalen der Physik”.
Pada 17 April 1955 Albert
Einstein mengalami pendarahan internal yang disebabkan oleh pecahnya suatu
aneurisma aorta perut, yang sebelumnya telah dilakukan pembedahan oleh Dr.
Rudolph Nissen pada tahun 1948. Einstein menolak operasi dan mengatakan : “Saya
ingin pergi ketika saya ingin. Hambar untuk memperpanjang hidup artifisal. Saya
telah melakukan bagian saya, sekarang saatnya untuk pergi, aku akan
melakukannya dengan elegan....”. Dia meninggal di Rumah sakit Princeton, pagi
pada usia 76.
Selama
masa hidupnya Einstein mendapatkan banyak penghargaan diantaranya Hadiah Nobel
Fisika (1921),
Medali Matteucci (1921), Medali Copley (1925), Medali Max Planck (1929), dan
Tokoh Time Abad Ini (1999).
Albert Einstein memiliki sifat
pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya
(diteliti setelah kematiannya). Dia kemudian diberikan penghargaan untuk toeri
relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam tentang
ruang dan waktu dari anak-anak lainnnya, dia mampu mengembangkan kepandaian
yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini tentang
perkembangan mentalnya adalah Einstein menderita Sindrom Asperger,
sebuah kondisi yang berrhubungan dengan autis. Meski begitu Einstein
dapat membuktikan kepada dunia bahwa dia orang yang berrpengaruh di dunia dan
tidak dapat dianggap remeh.
Diadaptasi dari:
- http://id.wikipedia.org/wiki/Albert_Einstein (1/11/2014)
- http://www.zonasiswa.com/2014/04/biografi-tokoh-dunia-albert-einstein.html (1/11/2014)
- https://www.google.com/searchq=biografi+albert+einstein&espv=2&biw=1024&bih=653&source=lnms tbm=isch&sa=X&ei=NRNwVOtnlI24BLvogagL&sqi=2&ved=0CAYQ_AUoAQ
(8/11/2014)
- http://mindcontrolblogspot.blogspot.com/2011/09/fakta-menarik-tentang-kematian-albert.html
(22/11/2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar