Follow Us @literasi_smkn23jkt

Senin, 01 Mei 2017

Petir



Disusun oleh : Nabila Azkia

 
Pernyataan Umum :
Petir, kilat atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya. Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kondensator raksasa, di mana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif)dan kedua lempeng adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), di mana salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.

Urutan Sebab-Akibat :
Petir terjadi karena terdapat perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Awan akan bergerak terus menerus secara teratur, dan selama awan tersebut bergerak, awan akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi, sedangkan muatan positifnya berkumpul pada sisi lainnya. Apabila potensi antara awan dan bumi memiliki perbedaan yang cukup besar,maka muatan negatifnya akan terjadi perpindahan muatan negatif ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai keseimbangan. Pada proses perpindahan ini, muatan negatif akan melalui medium yaitu udara. Pada saat muatan negatif mampu menembus ambang batas isolasi udara ini menyebabkan terjadinya ledakan suara. Karena ada awan yang bermuatan negatif maupun yang bermuatan positif maka petir juga bisa terjadi antara awan yang memiliki perbedaan muatan. Hal ini bisa dikatakan bahwa petir merupakan loncatan muatan listrik antara awan dan bumi atau awan lainnya.

Urutan Sebab-Akibat :
Syarat terjadinya loncatan listrik dimulai dari gerakan angin ke atas yang ada didalam awan Cumulus yang kuat. Kecepatan dari angin ini dilaporkan mencapai 150 km/jam. Kemudian didalam awan uap air berkondensasi menjadi partikel air yang kecil dan stabil. Apabila awan Cumulus berada pada ketinggian yang cukup tinggi, maka angin didalam awan itu memiliki suhu di bawah 0 derajat celcius. Hal ini menyebabkan partikel air didalam awan mengkristal menjadi es. Kemudian partikel-partikel es bergabung dan menjadi kumpulan es yang besar. Akibat adanya gaya gravitasi, kumpulan es itu kemudian jatuh ke permukaan bumi. Kumpulan es ini kemudian terpecah membentuk es-es yang lebih ringan dan kecil sehingga hal ini  juga memecah struktur elektron yang ada didalamnya. Hal ini menyebabkan es yang lebih berat berada di lapisan bawah awan dan memiliki muatan negatif. Sedangkan es yang lebih ringan tertiup angin yang ada di pengkutuban. Rata-rata setiap petir mempunyai 4-5 jalur utama, akibat adanya ionisasi. Persiapan pelepasan elektron melalui jalur ini membutuhkan waktu sekitar 0,01 sekon. Setelah itu akan terjadi petir dengan waktu sekitar 0,0004 sekon. Sebelum terjadi petir selanjutnya dibutuhkan waktu istirahat selama 0,03-0,05 sekon. Rata-rata kuat arus dalam petir sebesar 20ribu ampere. Ketika kita melihat kilatan cahaya di langit akan terdapat jeda sebelum terdengar gemuruh suara. Hal ini disebabkan terjadi perbedaan antara kecepatan rambat cahaya yang sebesar 300ribu m/s dan kecepatan rambat suara yang sebesar 340 m/s. Sehingga wajar saja ketika kilatan cahaya akan muncul terlebh dahulu sebelum suara gemuruhnya. 


Daftar Pustaka :
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar