Kamis, 09 Juni 2016

Membangun Dongeng diatas Dongeng

Disusun oleh: Sandra



Judul Film  :   Surga yang Tak Dirindukan
Tahun         :   2015
Sutradara   :   Kuntz Agus
Pemain       :   1. Laudya Cynthia Bella sebagai Citra Arini
                       2. Fedi Nuril sebagai Prasetyo
                       3. Raline Shah sebagai Meirose


Film Surga yang Tak Dirindukan dipromosikan sebagai film keluarga yang rilis pada 15 Juli 2015. Film ini diangkat dari novel karangan Asma Nadia, “Istana Kedua” yang terbit pada tahun 2007. Dikisahkan, Pras adalah tokoh laki-laki sholeh yang setia dan tidak tegaan. Ia juga seorang suami yang tidak pernah berpikir untuk berpoligami. Sementara Arini adalah sosok wanita lembut penyayang anak-anak yang sangat menyukai dongeng dan jatuh hati pada Pras. Arini percaya dan menerima lamaran Pras karena ia ingin membangun istana dongeng indah bersama Pras. Namun kehadiran Meirose seketika merobohkan istana dongeng Pras, Arini dan Nadia-buah hati mereka.

Kisah dongeng indah milik Arini dan Pras diawali dari cinta pandangan pertama Pras kepada Arini ketika ia mengantar seorang anak ke perkumpulan dan melihat Arini sedang mendongengi anak-anak disana. Mereka jatuh hati satu sama lain dan setelah mereka meminta izin kepada orangtua Arini, mereka menikah hingga dikaruniai seorang putri cantik. Kehidupan Pras dan Arini sempurna bak dongeng “Keluarga Madaniyah” yang didongengkan Arini di perkumpulan dahulu.

Namun, pada suatu waktu takdir berusaha merusak kebahagiaan Arini, Pras yang sedang dalam perjalanan melihat mobil Meirose yang dikendarai secara ugal-ugalan dan akhirnya terperosok masuk ke jurang. Pras membawa Mei ke rumah sakit dan dikejutkan dengan kabar bahwa Mei sedang hamil dan melahirkan anak yang akhirnya diberi nama dan di adzani oleh Pras, Akbar. Meirose mencoba bunuh diri dengan melompat dari atap rumah sakit ia depresi karna ditipu oleh ayah kandung Akbar. Pras yang tidak ingin akbar menjadi anak yang sepertinya akhirnya mau membantu dan menikahi Meirose.

Janji Pras untuk menikahi Meirose akhirnya menjadi bumerang menjadi dirinya sendiri. Pernikahan yang mereka lakukan hanya dihadiri oleh penghulu dan dua saksi yaitu Amran dan Hartono yang terus-terusan memaki Pras karena melakukan poligami tanpa diketahui oleh Arini. Namun sepintar-pintarnya menyembunyikan bangkai pasti baunya akan tercium juga. Asisten rumah tangga Arini memberitahu bahwa ia menemukan bon rumah sakit untuk imunisasi. Pernah juga Arini sedang menebus obat di Apotik dan bersebelahan dengan Meirose, namun Arini tidak tahu bahwa Meirose-lah yang menghancurkan dongeng Arini demi menghidupkan dongengnya sendiri Arinipun mengetahui bahwa ayahnya juga poligami dari ibunya namun ibu Arini tidak memberitahu Arini agar ia tidak hidup dalam kebencian.

Arini datang ke rumah Meirose, ia menangis dan bertanya kepada Meirose mengapa ia tega dan mau di poligami namun Meirose tetap menjawab pertanyaan-pertanyaan Arini dengan lembut tanpa emosi. Arini dan Nadiapun menetap sementara di rumah ibu Arini disana ia dinasihati agar mau menerima poligami itu karena situasi yang dialami Meirose juga sangat berat. Disaat Nadia tampil di pertunjukan dongeng Pras berjanji akan datang namun tiba-tiba Akbar jatuh sakit. Sebagai ibu baru Meirose panik lalu meminta Pras untuk datang saat Pras sampai ia meminta saran mengenai penanganan yang tepat untuk Akbar.

Awalnya Arini masih berkeras hati namun lama-lama ia luluh dan mulai menerima Meirose. Meirose sering datang ke rumah Arini bermain hingga makan bersama. Nadia juga menerima Akbar sebagai adiknya. Namun akhirnya Akbar menangis dan Arini mencari Meirose dan ia tidak ada. Arini memberitahu Pras dan mereka menemukan surat yang memberitahukan bahwa Meirose akan pergi ke Jakarta. Dan ia menitipkan Akbar kepada mereka. Mereka menuju ke stasiun dan Pras membujuk Meirose namun ia tetap teguh ingin ke Jakarta dan berjanji akan kembali.

Di film Surga yang Tak Dirindukan ini terlihat jelas bahwa Produser ingin memperlihatkan sisi lain dari poligami yang masih dianggap tabu di Indonesia. Akting Arini sebagai perempuan yang mau dimadu ini memperlihatkan sosok perempuan yang begitu kuat dan mencintai suaminya. Walaupun saya tahu mana ada perempuan yang benar-benar ikhlas di poligami. Sosok Pras sebagai suami yang setia dan tidak tegaan juga turut menambah poin ketampanannya walaupun sebenarnya agak jahat karena memadu Arini. Ia juga sampai berakting menangis di film ini. Akting Raline sebagai istri kedua juga sangat baik. Mulai dari bertransformasi memakai jilbab, mau belajar tentang Islam, dan memasak juga bisa ia lakukan. Saat didatangi oleh Arini, ia sangat sabar dan jauh dari kesan penggoda atau perebut suami orang lain.

Namun ada beberapa scene  yang terlalu dramatis seperti saat Meirose ingin loncat bunuh diri. Alur di film dan di novel juga ada sedikit perbedaan, yaitu kisah hidup Meirose lebih tragis saat di novel dan Arini juga berfikir berulang-ulang kali sampai berani mendatangi Meirose ke rumahnya. Di film ini juga Arini hidupnya terlalu percaya dengan dongeng sampai ia terbuai di dalamnya. Di novel-nya pun Arini berprofesi sebagai penulis bukan pendongeng.

Film yang rilis pada lebaran 2015 ini bisa dibilang berhasil memanfaatkan libur lebaran untuk mengumpulkan penonton. Dibantu oleh promosi gencar dan respon baik penontonnya, film yang awalnya kurang diminati ini dapat bertahan lebih dari 1 bulan dibioskop. Film keluaran MD Pictures ini jadi Film Indonesia dengan penjuaan tiket terbanyak tahun 2015 yaitu sebanyak 1.523.570 tiket. Pengemasan film Surga yang Tak Dirindukan ini lebih baik dari film drama umumnya. Alur dan titik klimaks film pun sangat teratur. Film ini sangat cocok dinikmati oleh orang-orang yang ingin mengetahui sisi lain dari poligami.

Penyembunyian yang dilakukan Pras untuk menjaga hati Arini agar ia tidak terluka, justru malah menghancurkan Arini lebih dalam lagi. Jadi sebenarnya, hal yang baik bila ditutup-tutupi bisa menimbulkan persepsi yang buruk juga. Karena rahasia itulah Arini merasa bahwa rumah tangganya  dengan Pras bukan lagi bentuk surga yang ia rindukan. Arini juga tertampar oleh kenyataan bahwa hidup bukan hanya untuk dongeng semata . Film ini mengangkat tema yang sangat mungkin terjadi dalam kehidupan nyata dan membuat penonton memikirkan kembali ada juga kebaikan dalam poligami walaupun lebih banyak buruk dan menyakiti si istri pertamanya. Film ini disasarkan untuk ditonton oleh keluarga agar mengetahui lebih banyak mengenai poligami.


Sumber:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar