Jumat, 21 November 2014

Keajaiban Mozart


 

Wolfgang  Amadeus Mozart yang bernama asli Johannes Chrysostomus Wolfgang Gottlieb Mozart dilahirkan di Salzburg, Austria, 27 Januari 1756. Anak dari Johann Georg Leopold Mozart dan Ana Maria ini dibesarkan dalam lingkungan puri-puri yang indah, taman-taman yang cantik, istana yang megah dan musik. Ia adalah bocah kecil yang penuh dengan keistimewaan. Pada usia 26 tahun ia memutuskan untuk menikah dengan Constanze dan kemudian memiliki enam orang anak.

Mozart tidak menempuh pendidikan secara formal namun ayahnya, Leopold, mendidik Mozart layaknya pendidikan formal. Ia mengajari Mozart matematika, bahasa Latin, bahasa Prancis, bahasa Italia, dan bahasa Inggris.

Perjalanan karier Mozart dimulai pada September 1762, saat ayahnya mempromosikan dirinya kepada raja-raja. Mereka berangkat ke Wina dan Mozart bermain piano di depan Ratu Maria Theresia yang terpukau oleh permainan Mozart.  Setelah konser ini, ia ia masih menyelenggarakan beberapa konser yang cukup panjang selama tiga tahun di Paris dan London. Maka keajaiban-keajaibannya menimbulkan rasa kagum dan juga keheranan. Ia juga mendapat pujian dari raja-raja yang melihatnya.

Pada 1769, Mozart mangadakan perjalanan ke Italia. Hasil perjalanan ini cukup baik karena ia sangat produktif dalam penciptaan komposisi. Dia mengubah opera Mitridati re di Ponto (1770) dan Lucia Silla (1772) dan keduanya mendapat sukses besar dalam pertunjukannya di Milan.

Peristiwa perjalanan pertamanya ke daerah-daerah Italia beberapa minggu kemudian beritanya terdengar oleh Paus Clemente XIV. Paus Clemente XIV memerintahkan untuk menganugerahinya dengan salib emas, tanda penghargaan tertinggi yang diidam-idamkan oleh banyak orang pada waktu itu.

Pada April 1770, di Kapel Sixtina Roma, ia duduk di salah satu deretan bangku terdepan gereja sambil mendengarkan dengan penuh perhatian terhadap pergelaran Miserre karya Marcello. Beberapa  jam kemudian, ia tetap tenang di tempat duduknya, mencatat dalam penerangan lampu minyak pada secarik kertas lusuh, Miserre yang telah dihapalnya hanya dalam sekali dengar! Ia dapat membedakan dan memisahkan setiap suara karya Marcello itu dengan ketepatan hampir sempurna.  

Sekembalinya dari Italia pada 13 Maret 1773, Mozart diperkejakan sebagai pemusik kerajaan di Salzburg oleh Prince Archbishop Hieronymus Colloredo. Salah satu karya yang penting pada masa ini adalah K. 183, Simfoni no. 25 in G Minor (1773) dan K. 201, Simfoni in A Major (1774).

Karier baru Mozart di Wina pun dimulai. Ia sering tampil sebagai pianis, terutama dalam kompetisi sebelum Kekaisaran dengan Muzio Clementi pada tanggal 24 Desember 1781, dan ia telah membuktikan dirinya sebagai pemain keyboard terbaik di Wina. Ia juga berhasil sebagai seorang komposer.

Mozart pun menikah dengan Constanze pada 4 Agustus 1782 di Katedral St. Stephen dan kemudian memiliki enam orang anak.

Pada 1784, Mozart bergabung menjadi anggota Freemason, suatu serikat yang mendukung ide persaudaraan di bawah Tuhan. Puncak kariernya terdapat pada masa 1784-1786, ia membuat 12 concerto dan para musikolog menganggapnya sebagai karya Mozart yang paling penting walau Kaisar Joseph II ikut mendengar koser Mozart hal ini tak membantu keuangannya. Ia diberi jabatan sebagai pemusik istana dengan gaji yang tak terlalu besar.

Sekitar 1786 ia tak lagi sering muncul dalam konser public dan penghasilannya menyusut. Waktu itu adalah waktu yang sulit bagi musisi di Wina karena Austria sedang berperang.

Pada pertengahan 1788, Mozart dan keluarganya telah pindah dari pusat Wina. Namun hal itu tidak menyelesaikan masalah keuangannya. Ia pun mulai sering meminjam uang. Maynard Solomon dan lain-lain berpendapat bahwa Mozart menderita depresi.

Tahun-tahun terakhir dalam hidupnya sampai ia terserang penyakit merupakan waktu produktif Mozart. Ia jatuh sakit ketika berada di Praha untuk pemutaran perdana opera La Clemenza pada 6 September 1791. Penyakitnya mulai memburuk pada 20 November 1791 di mana Mozart menderita pembengkakan, nyeri, dan muntah.

Pada 5 Desember 1791, jam satu dini hari dalam usia 35 tahun Mozart meninggal dunia. Ia dimakamkan  di pemakaman umum di St. marx Cemetery di luar kota pada tanggal 7 Desember. Tidak ada pelayat karena  penguburan adat Wina saat itu.Para peneliti setidaknya mengemukakan 118 penyebab kematiannya, termasuk trichinosis, influenza, keracunan merkuri, dan penyakit ginjal langka. Hipotesis yang paling banyak diterima adalah bahwa ia meninggal karena demam rematik akut. 

Wolfgang Amadeus Mozart sudah memiliki banyak keajaiban sewaktu kecil hingga dewasa sebagai seorang musisi. Sudah selayaknya ia selalu dikenang oleh banyak orang khususnya para penikmat musik. Meskipun ia sudah lama meninggal tapi karya-karyanya di masa lalu akan selalu ada hingga masa kini.


Sumber:  
Wikipedia, blogketinggalanzaman.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar