Jumat, 21 November 2014

Gayatri Wailissa: Gadis Penguasa 14 Bahasa

Oleh: Nurman Diana

Gayatri Wailissa adalah seorang remaja putri kelahiran Ambon, 31 Agustus 1998. Dia adalah anak dari pasangan Deddy Darwis Wailissa dan Nurul Idawaty. Ayahnya adalah seorang pengrajin kaligrafi dan ibunya seorang ibu rumah tangga.
Gayatri masih menjalani pendidikan di SMA Siwalima, SMA unggulan di Maluku. Tetapi, ia sudah mampu menguasai 14 bahasa asing, yaitu bahasa Inggris, Italia, Spanyol, Belanda, Mandarin, Arab, Jerman, Perancis, Korea, Jepang, India, Rusia, Thailand dan Tagalog. Hebatnya dia tidak pernah kursus, jadi kemampuan linguistiknya adalah hasil belajar secara otodidak. 
Dengan cara yang sederhana yaitu mendengarkan lagu dan menonton film asing, kemudian diterjemahkan melalui kamus. Rasa penasaran akan bahasa membuatnya mencari tahu arti dan bagaimana mengucapkannya. Kemudian, ia mempelajari tata bahasanya dari buku, film dan lagu. Ia mempelajari cara pengucapannya, dan dari kamus dihafalkan kosakatanya. Begitulah cara Gayatri mempelajari bahasa asing.
Gayatri mulai mendunia kala berhasil masuk seleksi untuk menjadi duta anak, mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat nasional. Dari situ, dia mengikuti seleksi kepribadian hingga kemampuan intelektual. Dia lantas masuk 10 besar dari ribuan siswa yang ikut seleksi sebelum terpilih mengikuti seleksi mewakili Indonesia menjadi Duta ASEAN untuk anak tahun 2012-2013. Gayatri kemudian terpilih mewakili Indonesia ke tingkat Asean dan mengikuti pertemuan anak di Thailand dalam Convention on the Right of the Child (CRC) atau Konvensi Hak-Hak Anak tingkat ASEAN. Dalam forum Asean ini, Gayatri mendapat tempat terhormat dan mendapat julukan “doktor” karena kemampuan 14 bahasa asing yang dikuasainya itu.
Gayatri tidak hanya piawai menjadi pembicara di berbagai konferensi tingkat internasional. Namun, ia juga berprestasi di bidang lainnya diantaranya juara medali perunggu Olimpiade Sains Astronomi 2012 serta Duta Tunas Muda Pemimpin Indonesia 2013. Di waktu luangnya, Gayatri juga aktif diberbagai bidang diantaranya adalah instruktur teater, penyiar radio, penerjemah bahasa, dan bahkan menulis berbagai karya sastra. Berikut ini adalah karier dan prestasi Gayatri Wailissa:

Prestasi Gayatri:
- Juara 1 Kompetisi Cerita Rakyat 2006
- Juara Bertutur Kanak-Kanak 2007
- Juara 2 Lomba Cerpen Nasional 2008
- Juara 1 Lomba Cipta Puisi 2009
- Juara 3 Lomba Membaca Puisi Provinsi 2009
- Juara 1 Debat Konsep Pembangunan
   Daerah 2010
- Juara 2 Karya Tarian Kreasi Baru 2010
- Juara Peragaan Busana Fashion Putri
   Daerah 2011
- Nominasi 3 besar Icon Busana Nasional 2011
- Juara 1 Lomba Pidato dalam hari Anak
   Nasional 2011
- Juara 2 Lomba Karya Ilmiah Sains Terapan 2012
- Juara Medali Perunggu Olimpiade SAINS         
  Astronomi  2012
- Juara Karya Tulis Sastra Nasional 2012
- Juara 1 Lomba Pidato Remaja Hari Kebangkitan   Nasional 2012
- Juara Esay Nasional “Hari Perdamaian Dunia”   2012.

Organisasi/Kegiatan:
- Pimpinan Redaksi Majalah Anak (Suara Anak Maluku)
- Pengurus Forum Anak Maluku
- Ketua Forum Perdamaian (Kapata Damai)
- Penerjemah Bahasa
- Pramuwisata
- Penulis Sastra (Puisi, Prosa, Novel)
- Instruktur Klub Teater
- Penyiar Radio Swasta-Siaran Anak
- Reporter/Presenter/Host – Icon Clip Flim Documenter
Gayatri yang berasal dari Ambon, Maluku, berada di Jakarta untuk mengejar mimpinya menjadi diplomat. Namun tuhan berkata lain, pada Kamis, 23 Oktober 2014 sekitar pukul 19.15 WIB, Sang Pencipta memanggilnya, putri terbaik kebanggaan bangsa itu. Kepergian perempuan jenius itu, dikarenakan ia mengalami pendarahan di otak. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya.
Selama hidupnya, ia dikenal sebagai gadis yang ceria dan suka menolong. Ia juga senang memberi motivasi kepada orang-orang terdekatnya. Gayatri memiliki motto hidup, “tidaklah penting siapa kita, yang terpenting adalah apa yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan apa yang mampu kita perbuat.”
Gayatri, anak cerdas dan berbakat ini menunjukkan bahwa siapapun dapat maju. Seperti dirinya yang datang dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang pedagang kaki lima, pengrajin kaligrafi sedangkan ibunya seorang ibu rumah tangga. Maka, sudah sepantasnya ia menjadi putri terbaik kebanggaan Indonesia karena segudang prestasinya yang luar biasa.

Diadaptasi dari:
http://biologimediacentre.com/gayatri-wailissa-menguasai-13-bahasa-asing-secara-otodidak/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar