Jumat, 21 November 2014

ANGGUN C. SASMI: ANNIE LENNOX DARI ASIA


Oleh: Triska Yuliani


Anggun Cipta Sasmi lahir di Jakarta, 29 April 1974. Ia merupakan putri pertama dari pasangan Darto Singo seorang seniman Indonesia dengan Dien  Herdina seorang ibu rumah tangga yang masih keturunan keraton Yogyakarta. Ia dibesarkan dikeluarga yang penuh seni. laki-laki yang pernah mendampingi anggun, Michel Georgea (cerai 1999), Oliver Maury (cerai 2006), dan sekarang Cyril Montana seorang penulis Perancis. Pernikahannya dengan Cyril, Ia melahirkan putri pertamanya Kirana Cipta Montana Sasmi pada 8 November 2007.

Anggun menempuh pendidikan disebuah sekolah Katolik di Jakarta, meskipun Anggun sendiri seorang Muslim. Sejak kecil Ia digembleng oleh Ayahnya untuk belajar teknik vokal dan piano.  Anggun mengawali debutnya di dunia hiburan dengan tampil di panggung Ancol saat ia masih berusia 7 tahun. Umur 9 tahun Anggun menulis lagunya sendiri, menginjak umur 12 tahun Ia meluncurkan album rock pertamanya berjudul Dunia Aku Punya (1986). Yang diproduseri oleh Ian Anton. Namanya mulai meroket di blantika musik Indonesia setelah merilis singel “Mimpi” pada akhir tahun1989, yang diikuti sederet singel lainnya seperti Tua-Tua Keladi, dan Takut.  

Diusianya yang masih muda, Anggun telah berhasil mencapai populeritas yang tinggi sebagai penyanyi rock Indonesia dengan meraih penghargaan "Artis Indonesia Terpopuler 1990-1991".Pada usia 19 tahun ia mendirikan perusahaan rekamannya sendiri dengan nama Bali Cipta Records. Ia terjun langsung sebagai produser rekaman. Anggun merasa tidak puas dengan kesuksesannya di Indonesia dan mulai memimpikan karier sebagai penyanyi bertaraf internasional. Kemudian 1994. Ia merilis album terakhirnya di Indonesia berjudul Anggun C. Sasmi... Lah!!! dan Yang Hilang pada tahun  

Untuk mewujudkan impiannya sebagai penyanyi internasional, Ia menjual perusahaan rekamannya dan hijrah ke Eropa. Ia menetap di London, Inggris. Ia memulai lagi kariernya dari nol, dengan mengirimkan demo rekaman ke berbagai studio di Inggris dan pergi ke klub-klub untuk memperkenalkan diri sebagai penyanyi. Setelah berbulan-bulan Anggun tidak mendapat respon positif dari pengiriman demo rekamannya. Karena biaya hidup yang mahal di Inggris Ia, berniat pindah ke Belanda namun demikian ia beralih ke Perancis. Akhirnya Ia bertemu dengan Erick Benzi salah-satu produser besar di Perancis. Atas bantuan Benzi, Anggun kemudian direkrut oleh Columbia Records di Perancis. Tidak hanya itu, Anggun juga berhasil mendapat kontrak label induk Sony Music International untuk album yang akan diedarkan secara internasional. 

Pada tanggal 24 Juni 1997, ia merilis album internasional pertamanya yang diberi judul "Snow on the Sahara" di 33 negara dia Asia, Eropa, dan Amerika. Anggun juga telah mengeluarkan 5 album internasional yang direkam menggunakan multi-bahasa, salah satunya, bahasa Inggris & bahasa Perancis. Album ini berhasil meraih sukses dan menempati peringkat pertama di Italia, Spanyol dan beberapa negara Asia. Album ini terjual sebanya 1,5 juta keping diseluruh dunia dan meraih penghargaan Diamond Export. 

Tahun 2000 Anggun memutuskan untuk memperoleh kewarganegaraan Perancis. Yang dikarenakan akibat buruknya Pelayanan Birokrasi di Kedutaan Besar Republik Indinesia (KBRI). Pada saat diwawancara oleh Kick Andy mengenai penggantian kewarganegaraan Anggun mengatakan "Buat saya yang ganti kan cuma warna buku kecilnya [paspor]... Tulang saya tetap putih dan darah saya merah. Saya tetap anak Indonesia."Akhir tahun 2000 Anggun mulai terlibat kolaborasi dengan dengan beberapa artis mancanegara, di antaranya adalah Julio Iglesias, Peter Gabriel, dan Pras Michel dari grup The Fugees.  

Pencapaian karier Anggun mengantarkannya meraih sejumlah apresiasi. Ia dianugerahi “The Cosmopolitan Asia Women Award” pada tahun 2000, dan “The Women Inspire Award” pada tahun 2002 sebagai penyanyi yang memberi insprasi kepada seluruh wanita Asia atas karienya sebagai penyanyi solo asal Asia yang sukses di Dunia Internasional. Ia menerima sebuah penghargaan prestisius "Chevalier des Arts et Lettres" dari pemerintah Perancis atas prestasi karier dan kontribusinya pada budaya Perancis di seluruh dunia. Anggun juga ditunjuk sebagai juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Skim Mikrokredit, sebuah program pengentasan kemiskinan di seluruh dunia. Anggun juga terpilih menjadi ambassador bagi Audemars Piguet, sebuah perusahaan jam tangan mewah dunia asal Swiss.. 

Pada tahun 2006, Anggun merilis ulang album Luminescence dengan menambahkan tiga lagu baru dan foto-foto terbaru. Bertempat di Jakarta Convention Center, pada tanggal 25 Mei 2006, Ia menggelar konser tunggalnya di Indonesia secara besar-besaran. Pada tahun 2007, Anggun terlibat dalam penggarapan film dokumenter berjudul Un jour sur terre atau Earth. Anggun bertindak sebagai narator dan merilis singel soundtrack dari film tersebut. Di akhir tahun 2008, Ia merilis album keempatnya bertajuk Elevation.  

Anggun kembali ditunjuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Pada akhir tahun 2009, kali ini sebagai duta organisasi pangan internasional Food and Agriculture Organization (FAO) dalam misi pengentasan kelaparan di seluruh dunia. Anggun kemudian juga didaulat oleh mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton sebagai juru bicara Healthy Water Fundraising Program. Selain itu, Anggun diangkat sebagai salah satu juri dalam kontes kecantikan Miss France 2009. Anggun mengumumkan di Twitter bahwa selama 2013, ia akan lebih banyak menghabiskan waktu di kawasan Asia. Ia diangkat menjadi juri internasional X Factor Indonesia untuk musim perdana.  

Pada ajang World Music Awards 2013, Anggun berhasil meraih nominasi untuk tiga kategori sekaligus, yakni World's Best Female Artist, World's Best Live Act, dan World's Best Entertainer of the Year. Pada Festival Film Taormina 2013 di Italia, Anggun menerima Penghargaan Khusus Taormina untuk kegiatan kemanusiaan sebagai "FAO Goodwill Ambassador". Karena keberhasilannya pada X Factor Indonesia, Anggun direkrut sebagai juri oleh Simon Cowell dalam salah satu ajang yang dibuatnya, yaitu Indonesia Got Talent, pada tahun 2014. Untuk mempersiapkan program ini, ia diundang oleh Simon Cowell untuk melihatnya dalam menilai kontestan pada Britain Got Talent. 

Anggun sering dijuluki sebagai "Diva Indonesia" oleh media dalam dan luar negeri. Anggun dikenal sebagai penyanyi yang memiliki jenis suara kontralto yang tebal serta teknik improvisasi vokal yang unik. Pada saat merilis album Snow on the Sahara banyak pengamat musik internasional yang memuji suara Anggun dan sering menyebutnya "Annie Lennox dari Asia". Lionel Zivan S. Valdellon, seorang jurnalis asal Filipina, menyebut Anggun sebagai "seorang duta yang sangat bagus untuk Indonesia dan Asia secara umum."



Tidak ada komentar:

Posting Komentar