Deklarasi Gerakan Literasi Sekolah |
Sebanyak 400
siswa dari kelas X dan XII serta guru di lingkungan SMKN 23 Jakarta
mendeklarasikan Gerakan Literasi Sekolah. Deklarasi Gerakan Literasi Sekolah
diresmikan oleh Kepala Sekolah, Ibu Dra. Suryani, M.A., usai pelaksanaan
kegiatan Kerohanian Bintak (Bimbingan Iman dan Takwa) pada Jumat, 18 Maret
2016. Acara deklarasi tersebut berlangsung di lapangan sekolah dengan pembacaan
teks deklarasi yang diulangi kembali baik siswa maupun guru.
Menurut Kepala Sekolah, Gerakan Literasi perlu kesepakatan dan komitmen
yang kuat. “Pelaksanaan Gerakan Literasi tidak hanya untuk siswa tetapi bapak
dan ibu guru. Gerakan Literasi digalakkan pemerintah untuk menggali potensi
dalam kemampuan membaca dan menulis.”
Dalam setahun mendatang, ditargetkan 2000 judul buku akan dibaca dan
ratusan tulisan akan mewakili sekolah dalam pameran Literasi pada 2 Mei 2016
yang bertepatan sebagai Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional) di Balai Kota.
Kepala Sekolah membacakan Deklarasi |
Sebelumnya, Provinsi DKI Jakarta mendeklarasikan sebagai provinsi Literasi
pada 27 Januari 2016 di Gedung Graha Utama Kemendikbud. Sebanyak 400 kepala
sekolah, guru dan siswa di lingkungan pendidikan DKI Jakarta mendeklarasikan
semangat membaca. Menurut Kepala Dinas Pendidikan DKI, Sophan Adriyanto,
melalui deklarasi ini dunia pendidikan di Jakarta akan makin bergairah. “Deklarasi ini menjadikan budaya membaca memiliki target.
Dalam setahun kami menargetkan sebanyak 5 juta judul buku dibaca dan 1 juta
tulisan dihasilkan dari pelaku pendidikan baik guru maupun mahasiswa.”
Pendeklarasian Gerakan Literasi Sekolah yang dilakukan baik Dinas Pendidikan DKI Jakarta maupun SMKN 23 Jakarta merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap Permendikbud (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Selanjutnya, deklarasi ini perlu adanya program Gerakan Literasi Sekolah dan Prasarana sehingga dapat meningkatkan kualitas peserta didik melalui keterampilan membaca dan menulis.
Pendeklarasian Gerakan Literasi Sekolah yang dilakukan baik Dinas Pendidikan DKI Jakarta maupun SMKN 23 Jakarta merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap Permendikbud (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Selanjutnya, deklarasi ini perlu adanya program Gerakan Literasi Sekolah dan Prasarana sehingga dapat meningkatkan kualitas peserta didik melalui keterampilan membaca dan menulis.
program gerakan literasi SMKN 23
JAKARTA
- Membaca buku nonpelajaran (Fiksi atau Nonfiksi) 15 menit sebelum pembelajaran pada hari Selasa dan Kamis. Target minimal siswa membaca 2 buku dalam sebulan. Target sekolah 2000 judul buku dibaca dalam setahun.
- Membentuk Komunitas Literasi Sekolah yang terdiri atas unsur guru, tenaga pendidikan, pustakawan, dan siswa.
- Membuat karya tulis baik individu maupun kumpulan karya. Seperti puisi, cerpen, resensi novel, anekdot, ulasan film, artikel, dsb. Karya tulis yang dikirimkan dalam bentuk File Word dan mencantumkan biodata penulis.
- Melaksanakan mading (majalah dinding) terbit 1 bulan sekali.
- Membuat buletin sekolah terbit 4 bulan.
- Mengundang Sastrawan dan Penerbit.
Jakarta, 18 Maret 2016
Koordinator GLS
Maulana Husada, S.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar