Follow Us @literasi_smkn23jkt

Rabu, 12 Juni 2019

Tatkala Semesta Berkonspirasi Mengubah Takdir Hidup Seseorang



Judul                :   Konspirasi Alam Semesta
  Penulis             :   Fiersa Besari
Penerbit           :   Mediakita
Tahun Terbit    :   2017
Tebal Buku      :   238 halaman

“Seperti apakah warna cinta? Apakah merah muda mewakili rekahannya, ataukah kelabu mewakili pecahannya?”
       
           Demikian tertulis di sampul belakang buku Konspirasi Alam Semesta ini. Meskipun dengan pilihan kata yang sederhana, sinopsis ini rasanya cukup untuk menggambarkan keseluruhan isi buku ini. Penulis mengajak kita untuk kembali berpikir bahwa kata ‘cinta’ tidak melulu tentang sepasang kekasih yang lekat dengan kisah romansanya. Buku ini mengajarkan arti kata cinta dalam pengertiannya yang paling luas; cinta dalam persahabatan, keluarga, bahkan cinta terhadap negeri ini.
            Cerita bermula saat Juang Astrajingga-sang tokoh utama- bertemu dengan Ana Tidae secara tidak sengaja di depan sebuah toko buku. Pertemuan pertamanya pun kurang menyenangkan pula. Juang tidak sengaja menabrak Ana saat hendak berbalik badan. Alhasil, buku yang didekap Ana terjatuh. Saat tatapan mereka pertama bertemu, Juang terpaku. Jagatnya berhenti seketika. Sesaat setelah gadis itu berlalu, Juang merasa konyol. Lantas dilupakannyalah pertemuan mereka itu.
            Namun semesta memang selalu punya caranya sendiri dalam menggariskan takdir seseorang. Juang dan Ana kembali dipertemukan berkat sebuah tugas dari atasan Juang; meliput kisah hidup Shinta Aksara, seorang penari yang mengharumkan nama Indonesia di mata dunia, melalui wawancara dengan putri semata wayangnya. Tak disangka, ternyata Ana Tidae adalah putri dari sang penari. Sejak saat itu, hati Juang yang sebelumnya berlabuh dari satu hati ke hati lainnya, menetapkan tujuan akhirnya. Ana Tidae.
            Setelah pertemuan itu, Ana dan Juang menjadi lebih dekat dan diam-diam saling menyimpan rasa. Namun kedekatan mereka hanyalah sebatas teman, lantaran Ana yang masih menjadi milik orang lain. Namun pada akhirnya Ana dan Juang bisa bersatu saat Ana memutuskan untuk meninggalkan Kang Deri-kekasihnya- yang mengkhianati Ana.
            Setelah akhirnya bisa bersatu, Ana dan Juang masih harus menghadapi hal pahit lainnya. Juang datang membawa kabar bahwa ia harus meninggalkan Ana ke tanah Papua untuk mengejar mimpinya membuat film dokumenter tentang sejarah Indonesia Timur. Sepulangnya dari sana, Juang menerima kabar bahwa Ibunya kritis. Dan lagi, Juang harus menerima kenyataan pahit. Ibunya meninggalkannya untuk selamanya. Belum lagi, kekasihnya yang ternyata selama ini menyimpan tumor di kepalanya.
            Ketika akhirnya satu per satu ujian terlewati, Ana dan Juang hidup bahagia dengan kehidupan pernikahan yang harmonis, Ana yang berhasil sembuh, dan kenyataan bahwa sebentar lagi akan ada pelengkap dalam keluarga kecil mereka. Kebahagiaan terasa semu seketika saat semesta kembali berkonspirasi untuk mempermainkan kehidupan mereka. Ana harus menerima fakta bahwa Juang tidak bisa lagi bersamanya. Juang telah pergi meninggalkannya ketika menjadi relawan untuk menyelamatkan banyak jiwa ditengah amukan Gunung Slamet.

Kelebihan
            Sangat jarang sekali seorang penulis merilis dua karya sekaligus. Fiersa Besari, sang penulis, selain menulis novel ini juga menulis lagu yang berkaitan dengan isi novel ini. CD berisi lagu karya Fiersa Besari dan Kerabat Kerja yang menjadi bonus dari novel ini cocok didengarkan sambil menyelami satu per satu kisahnya lebih dalam.
            Alur novel ini tidak serumit judulnya. Justru cenderung ringan, karena diambil dari kehidupan nyata yang mungkin saja semua orang pernah mengalaminya. Seperti Juang yang jatuh cinta pada pandangan pertama, ataupun Ana yang dikhianati kekasihnya. Meskipun ringan, namun tidak bisa ditebak kemana penulis akan membawa cerita ini. Setelah membaca setengah buku, umumnya pembaca akan langsung menyimpulkan bahwa cerita Juang dan Ana akan berujung bahagia bagai dongeng. Siapa sangka, penulis justru menggunakan ending yang tragis untuk menutup cerita ini.
            Keunggulan lainnya dari novel ini adalah, banyak nilai kehidupan yang bisa diambil dari banyak kisahnya. Dari sudut pandang Juang misalnya, pembaca diajak untuk lebih mencintai negeri ini dengan segala kekayaannya. Sebagai seorang pengembara, Juang berkelana ke daerah pedalaman Papua, Sulawesi, dan Sumatera. Dalam pengembaraannya itulah Juang menyadari bahwa cintanya teramat dalam kepada negeri ini. Pembaca juga diajak untuk mencintai orang tua, lewat kisah Juang dan Ayah Ibunya. Juang yang sangat mencintai Ibunya, harus menguatkan hatitatkala ia memutuskan untuk pergi dari rumah meninggalkan Ibunya karena berbeda pendapat dengan ayahnya. Ketika ia kembali ke rumah, Ibu sudah dalam keadaan sakit parah dan pada akhirnya harus meninggalkan Bapak, Juang, dan Fatah untuk selamanya. Selain itu, nilai persahabatan pun digambarkan secara jelas dalam persahabatan Dude dan Juang yang bermula dari sebatas kenalan yang ditemui Juang ketika berkelana, sampai akhirnya menjadi sahabat yang tak terpisahkan.
            Kehebatan lainnya dari sang penulis adalah, mampu menggambarkan suasana yang detail mengenai kota Bandung yang menjadi saksi bisu kisah Juang dan Ana. Pembaca diajak untuk berkeliling kota Bandung melalui aliran kisah Juang dan Ana. Kita bisa membayangkan berburu kabut di Lembang sana, berjalan dibawah teduhnya pepohonan di Jalan Braga, dan betapa ramahnya orang orang Bandung.

Kekurangan
            Namun masih ada beberapa kata yang kurang umum digunakan di masa kini. Seperti ‘mafhum’ misalnya. Di beberapa bab, penulis menggunakan kata yang umumnya digunakan saat Orde Baru, seperti borjuis, eks-tapol (tahanan politik), proletar, dan lainnya.
           
Penutup
Secara keseluruhan, novel ini cocok untuk dibaca semua kalangan (kecuali anak-anak, tentunya). Sesungguhnya, novel ini tidak bisa dikotakkan hanya dalam genre ‘novel romansa’ karena novel ini menggambarkan makna cinta yang amat luas, tidak hanya romansa yang kesannya ‘sangat cinta-cintaan’. Novel Konspirasi Alam Semesta hanyalah satu dari banyak karya mengagumkan oleh Bung Fiersa Besari. Masih banyak buku karangan Fiersa Besari yang patut diacungi jempol, karena tuturan bahasanya yang sangat ‘kena di hati’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar