Follow Us @literasi_smkn23jkt

Rabu, 22 November 2017

Syaikh Rasyid – Peniru Suara 15 Imam Besar Dunia



Syaikh Rasyid – Peniru Suara 15 Imam Besar Dunia
Disusun oleh : Hafizudin











  1. Syaikh Rasyid pertama kali muncul di kalangan pencita Al Quran di Indonesia pada 2014 lalu. Nama panggilan Syaikh Rasyid juga ia dapatkan dari salah satu juri HCI, yakni imam Syaikh Ali Jaber, ia lahir di kota Riau tanggal 26 April 2007, awalnya nama ia Gilang Aji Sapta namun namanya diganti menjadi Muhammad Abdul Rasyid.
  2. Anak kelahiran 26 April 2007 di kota Riau dan nama ibunya Yulia Sofyani yang bekerja hanya sebagai karyawan. Sejak masih balita, Rasyid sudah menunjukkan hal yang berbeda. Di usia 7 bulan, Rasyid sudah bisa jalan, bicara dan tumbuh gigi. ”Semua proses bareng munculnya. Kalimat pertama yang ia sebut, Allah,” kata bunda Rasyid. Di usia 8 bulan, Rasyid yang ketika itu masih cadel berbicara sudah bisa membaca ayat-ayat pendek. Di usia 1 tahun, ia sudah lancar berbicara dan membaca Al Quran serta menghafal Al Quran. Saat  ia mengikuti kontes Hafiz Cilik Indonesia (HCI). Sayangnya ia hanya mampu menembus 6 besar. Pasalnya, kondisi stamina dan tenaga Syaikh Rasyid drop setelah mengikuti perlombaan tersebut. Ia satu-satunya peserta yang belajar otodidak dalam menghafal Al Quran dan memahami Al Quran. Rata-rata, peserta lainnya yang bertahan sampai akhir adalah anak ustadz atau kyai yang memang sudah diberikan pelajaran menghafal Al Quran sejak kecil. Ia dapat menirukan suara 15 imam besar dunia.
  3. Ketika anak-anak lain main boneka dan mobil-mobilan,Rasyid sibuk bolak-balik Al Quran. Teman yang lain sibuk belajar, ia sibuk main puzzle Ka'bah dan Rasyid membuat bundanya kewalahan ia meminta untuk dibelikan jubah putih dan setiap hari memakai baju itu ke mana-mana. Rasyid juga minta dibelikan baju umroh dan dipakainya ketika tidur. Ia ingin umroh dan kekuatan tekadnya itu lagi-lagi membuat bundanya luluh. Akhirnya, sang bunda menjual tanah yang ia miliki dan membuat Rasyid umroh. Rasyid meminta sekolah kepada bundanya saat itu usia ia masih belum cukup untuk bersekolah namun bunda mengizinkannya dan Rasyid bersekolah di SD AL KHINDI namun ia bosan dan tidak nyaman karena sekolah itu tidak ada pelajaran mengenai Al Qur’an. Rasyid meraih prestasi ia pernah mengikuti lomba HCI dan pernah pergi ke Hongkong untuk membacakan suatu syair
  4. Kisah mengharukan ketika Syekh Rasyid kehilangan semua koleksi Al Quran yang ia punya, dimana dia sempat menangis, menjerit dan mengeluarkan darah dari hidung, telinga dan mulut. Dari kecil Rasyid memang sudah hoby mengoleksi Al Qur'an, bahkan saat ini sudah hampir tiga lemari penuh dengan kitab suci tersebut. Ketika itu ibunda Rasyid berada dirumah sendirian, saat Rasyid sedang sekolah. Ia sudah tidak tahan melihat kelakuan anaknya yang mengoleksi beratus-ratus Al Qur'an dan tidak tersusun rapi, bahkan sampai ke tempat tidur, semua meja dan rak-rak didalam rumah penuh dengan kitab suci karena tidak tersusun rapi. Bunda Rasyid mengambil koper besar dan memasukkan semua Al Qur'an kedalamnya, membungkus rapi dan kemudian menaruhnya diatas lemari. Dengan harapan Syekh Rasyid tidak melihatnya. Dalam pikirannya yang penting Rasyid jauh dari Al Qur'an sepulang Rasyid sekolah, sesudah kakinya melangkah masuk kedalam rumah, ia pun kaget dengan wajah panik karena tiba-tiba semua Al-Qur'an koleksinya hilang entah dimana. Ia berlari menuju lemari, semua pintu dibuka, dan tiba-tiba jerit tangisnya pecah dengan suara menyayat hati.
  5. Sekitar pukul 2.30 dini hari, sang ibu melongok tempat tidur buah hatinya. Betapa terkejutnya ia, mendapati anaknya dalam keadaan tidak wajar, dimana hidung, telinga, mulut mengeluarkan darah segar. Dengan panik, ia mengangkat Rasyid dan memasukkan anaknya kedalam mobil, dengan cekatan ia membawa anaknya ke Rumah Sakit Awal Bross Pekanbaru. Selama perjalanan ia pun gemetar, muka pucat pasi melihat kondisi anaknya.
  6. Sesampainya di Ruang IGD, seorang dokter langsung memeriksa kondisi Rasyid, alangkah kagetnya dokter dan ibundanya, karena tidak ada ditemukan penyakit parah. "Anak ibu sebenarnya tidak apa-apa, pendarahan yang terjadi pada anak ibu karena pembuluh syarafnya pecah," ungkap sang dokter. Keadaan Rasyid makin parah, suhu badanya makin panas, ia pun membawanya ketempat pengobatan alternatif. Namun anehnya disana ia cuma dibacakan ayat-ayat Al Qur'an seketika panas turun, darah pun berhenti mengalir dari hidung, mulut dan telinganya. Sejak peristiwa menakutkan itulah ibundanya berjanji dalam hati, tidak akan lagi menjauhkan anaknya dari Al Qur'an.
  7. Syaikh Rasyid merupakan seorang hafiz Qur’an ia dapat melantukan Al Qur’an dengan menirukan suara 15 imam besar dunia di usianya yang masih kecil ia juga sudah bisa bahasa arab yang ia belajar secara otodidak Syaikh Ali Jaber pun terharu saat Rasyid melantunkan ayat Al Qur’an dengan menirukan suara imam besar dan memberi gelar Syaikh kepada Rasyid. Sudah pantas kita untuk mencontoh Syaikh Rasyid yang mencintai Al Qur’an dan bisa menghafal Al Qur’an di usianya yang masih kecil.



Sumber :
syekhrasyid.blogspot.com
http://abiummi.com/syaikh-rasyid-bocah-7-tahun-dari-indonesia-yang-sudah-menghafal-alquran-seluruhnya/
https://m.goriau.com/berita/pekanbaru/maafkan-bunda-ya-allah-bunda-sudah-berkawan-dengan-setan-jangan-bakar-alquran-rasyid.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar