Senin, 01 Mei 2017

TANAH LONGSOR

Disusun oleh : Panji Apriyanto

Pernyataan umum:
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh adalah erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut. Gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petirberat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju.
Sebab Akibat :
            Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar daripada gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah, sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng, air, beban, serta berat jenis tanah atau batuan. Adapun penyebab dari terjadinya tanah longsor.
            Tingginya curah hujan adalah salah satu penyebab terjadinya bencana longsor. Ketika musim kemarau panjang, tanah akan kering dan membentuk pori-pori tanah (rongga tanah) dan selanjutnya terjadi keretakan pada tanah tersebut. Apabila hujan datang, otomatis air hujan akan masuk kedalam pori-pori tanah yang terbuka tadi. Air hujan yang telah memenuhi rongga, menyebabkan terjadinya pergeseran tanah. Yang akhirnya mengakibatkan longsor dan erosi tanah.
            Hancurnya bebatuan adalah bebatuan yang berada di lereng, dengan jenis batu yaitu sedimen kecil dan batuan endapan yang berasal dari gunung berapi. Biasanya batu di lereng itu sifatnya lapuk atau tidak memiliki kekuatan dan mudah hancur menjadi tanah, inilah pemicu terjadinya tanah longsor. Dan hutan gundul juga mengakibatkan terjadinya longsor, penebangan yang secara liar menyebabkan terkadinya longsor. Pohon-pohon yang ada di lereng bukit atau pepohonan di hutan sekitar, akarnya bermanfaat untuk menyimpan air dan memperkuat struktur tanah. Sehingga tanah akan tetap kokoh dan tidak longsor.
            Seperti yang kita ketahui bersama bahwanya bencanan alam pastinya menimbulkan berbagai macam dampak. Sebagai besar dampak negatif, meskipun terkadang dibalik dampak negatif juga terselip dampak positif namun jumlahnya sangat sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Seperti halnya jenis bencana alam lainnya, tahan longsor juga menimbulkan berbagai dampak yang merugikan bagi makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Beberapa dampak yang akan ditimbulkan oleh tanah longsong antara lain adalah banyaknya korban jiwa, terjadinya kerusakan infrastuktur, hilangannya sumber mata pencaharian masyarakat, dan memburuknya sanitasi lingkungan.


Sumber :


Diakses pada Mei 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar