Follow Us @literasi_smkn23jkt

Rabu, 17 Mei 2017

''Taare Zameen Par'' : Every child is special



Disusun oleh : Dinda Ludfia Sa’di



Judul Film                         : ‘’Taare Zameen Par’’’’
Tanggal rilis                      : 21 Desember 2007
Sutradara                          : Aamir Khan
Produser                           : Aamir Khan
Penulis                             : Amole Gupte
Durasi                              : 140 menit
Negara                             : India
Bahasa                             : Hindi/English
Pemain                             : Darsheel Safary sebagai Ishaan Awasthi
 Aamir Khan sebagai Ram Shankar Nikumbh
 Tisca Chopra sebagai Maya Awasthi/Mama
 Vipin Sharma sebagai Nandkishore Awasthi/Papa
 Sachet Engineer sebagai Yohaan Awasthi/Kakak
  
Orientasi 1:
Drama resensi "Taare Zameen Par" adalah film India tahun 2007 merupakan film bertemakan anak dan pendidikan. Film yang diangkat dari kisah nyata ini dibuat dengan latar belakang kecintaan penulis (Amole Gupte) pada dunia anak-anak yang muncul setelah kedekatannya selama hampir 7 tahun dengan anak-anak. Film yang berdurasi 140 menit ini merupakan garapan dari Aamir Khan Production. Tema Disleksia yang diangkat juga menjadi salah satu daya tarik dalam film ini. Tidak semua orang tahu, apa itu Disleksia dan Diskalkulia serta bagaimana cara penanganannya.

Orientasi 2:
"Taare Zameen Par" adalah sebuah film yang menceritakan tentang seorang anak kelas 3 yang duduk di bangku sekolah dasar bernama Ishaan Nandkishore Awashthi. Ishaan anak yang seringkali dicap sebagai anak yang bodoh, nakal, dan malas. Penyebab itu semua adalah Disleksia dan Diskalkulia yang diderita Ishaan yaitu ketidakmampuan untuk menulis, berhitung, dan mengukur. Seperti dia sulit membedakan suku kata yang bunyinya hampir sama seperti "top" dan "pot" bukan hanya itu dia juga sering menulis secara terbalik. Meski begitu Ishaan memiliki suatu kelebihan yaitu melukis.
Keadaan berubah ketika muncul seorang guru seni pengganti yang memiliki pandangan berbeda. Dia adalah Ram Shankar Nikumb. Ram-lah sosok yang mendeteksi akar permasalahan dari Ishaan. Ram berusaha untuk mengembalikan sinar mata Ishaan dan menyadarkan orang tua Ishaan tentang betapa pentingnya dukungan dan pelatihan orang tua terhadap anaknya.


Tafsiran isi 1:

Karena kejenuhan dalam menghadapi Ishaan. Orangtua Ishaan memindahkannya ke sekolah berasrama. Dimulailah keterpurukan yang lebih buruk bagi Ishaan. Mata pelajaran yang membuatnya depresi dan juga kesedihan karena harus tinggal jauh dari keluarganya. Sampai akhirnya datang seorang guru baru kesenian yang mengerti dengan keadaan Ishaan karena Ram juga pernah mengalami Disleksia seperti yang Ishaan alami. Ram mengajarkan dan melatih Ishaan sedikit demi sedikit membaca, menulis, dan melukis serta belajar menghitung dengan berbagai cara hingga akhirnya Ishaan bisa seperti layaknya anak-anak lain.

Tafsiran isi 2:
 Setiap anak adalah spesial dengan berbagai keunikan, harapan, dan impian yang berbeda-beda. Oleh sebab, itu tidak tepat kiranya jika kita (para orang tua dan guru) memasung impian dan harapan mereka. Izinkan mereka hidup dengan potensi dan keunikan, hargailah apa yang mereka lakukan, maka mereka pun akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang sehat dan cerdas. Ketika kita berhadapan dengan seorang anak kita jangan sampai mengalihkan beban atau ambisi tak tercapai kita kepada sang anak, serta tidak boleh memaksakan tuntutan dunia untuk serba sempurna. Yang seharusnya dilakukan adalah mendorong dan mengarahkan apa yang sudah menjadi kelebihan dan potensinya. Agar ia bukan terbebani melainkan dengan senang hati menjalani apa yang menjadi kelebihannya.

Tafsiran isi 3:
 Ram yang menyadarkan orang tua Ishaan bahwa anaknya mengalami disleksia. Selain itu Ram juga memohon kepada kepala asrama agar Ishaan diberikan kemudahan tidak dikeluarkan. Di mana ia nantinya akan membantu Ishaan agar dapat membaca dan menulis. Kemudian untuk meningkatkan kepercayaan diri Ishaan dan memperlihatkan kelebihan Ishaan dalam melukis, Ram mengadakan lomba melukis bagi guru dan murid. Ishaan keluar sebagai pemenang hasil lukisannya dan lukisan Ram dipakai untuk sampul buku tahunan sekolah tersebut dan selain itu nilai Ishaan pun tidak lagi di bawah rata-rata Ishaan sudah mampu bersaing dengan teman-temannya.


Tafsiran isi 4:
Film ini memang benar-benar sebuah film keluarga. Film yang mengajari bagaimana seharusnya keluarga berperan dalam perkembangan diri seorang anak. Film ini mengajari bagaimana kita melihat dunia anak dari sisi yang berbeda. Film ini mengajarkan bahwa anak-anak bukanlah sekumpulan manusia yang disepelekan dan belum ada gunanya, karena belum tentu orang dewasa bisa seperti mereka. Film ini mengajarkan bahwa anak-anak juga memiliki hati yang hancur jika disakiti, sama halnya dengan orang dewasa. Yang paling penting, film ini mengajarkan kita bahwa semua anak itu spesial, tidak ada yang tidak, bagaimana pun keadaan fisik anak tersebut.

Tafsiran 5:
Film ini mengajarkan kita bahwa semua anak itu spesial, tidak ada yang tidak, bagaimana pun keadaan fisik anak tersebut. Sesuai dari arti ''Taare Zameen Par'', stars on earth, setiap anak seperti bintang, berharga, spesial dan dapat bercahaya dengan caranya sendiri.

Tafsiran 6:
Diawali dengan gambar animasi yang absurd dan imajinatif, dari awal kita pasti menyangka bahwa sasaran penonton dari film ini adalah anak-anak. Ternyata, semakin jauh kita menyimak film ini, film ini bukan sekedar film anak-anak. Ini adalah film keluarga, yang memberikan pesan khusus dan bermakna bagi penontonnya dari mulai anak-anak hingga orang dewasa. Melalui film ini, produser, penulis cerita, maupun sutradara seakan mengajak penontonnya menyelami kehidupan anak-anak yang sebenarnya. Penonton diajak memasuki dunia anak-anak yang tanpa beban dan penuh dengan imajinasi. Film ini adalah film edukasi yang ditujukan kepada orang tua yang ada.

Evaluasi 1:
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari film ini. Terutama untuk orang-orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Kita tidak boleh memandang orang lain dalam satu sisi yang kita lihat saja. Karena sisi lain dari mereka yang tidak terlihat, terkadang justru lebih baik dari apa yang kita banggakan pada diri kita. Film ini juga bisa memberikan motivasi kepada anak-anak yang mengalami sulitnya memahami persoalan-persoalan dalam perjalan hidup. Dari segi pemilihan peran, setiap pemeran dalam film ini bermain dengan gemilang sesuai dengan porsinya masing. Satu hal yang membuat film ini berbeda adalah film ini tidak seperti film-film India pada umumnya. Biasanya, film India selalu menampilkan tarian dan nyanyian yang dilakukan secara kolosal dengan koreografi yang terlatih, yang membuat film India kadang tidak masuk akal. Namun, dalam film ini, lagu dan nyanyian pun tidak terlalu mendominasi. Selain itu, lirik pada lagu yang digunakan dalam film ini juga khas anak-anak dan sangat menggambarkan keadaan Ishaan saat itu.

Evaluasi 2:
Film ini banyak memberikan inspirasi, namun dari sekian kelebihan-kelebihan film ini tentu memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan film ini misalnya ketika dilihat kedunia nyata, film ini seperti khayalan belaka, seperti hal yang mustahil terjadi. Pendidik yang memiliki karakter seperti Pak Nikumb, yang bisa mengerti keadaan murid, yang tidak membeda-bedakan murid, yang tidak melihat murid dari sisi yang terlihat saja, yang sangat dekat kepada murid, yang membuat semua murid terasa nyaman dan senang  dan yang lainnya. Pendidik yang seperti ini sepertinya sulit kita jumpai di zaman sekarang ini. Guru yang dulu katanya pahlawan tanpa tanda jasa, sekarang seolah sudah berubah menjadi pahlawan yang mengharapkan jasa. Dan juga, ketika film sudah mencapai menit ke 90, terkesan ada beberapa dialog yang membosankan dan mengundang kantuk. Terdapat beberapa dialog kurang jelas dan dirasa tidak perlu dimasukkan. Namun, ketika mencapai menit ke 120, keadaan kembali memuncak, ketika Ishaan mulai menunjukkan peningkatan kemampuannya dalam membaca, menulis, dan menghitung.

Rangkuman:
Dari melihat film ini dapat disimpulkan bahwa gangguan Disleksia dan Diskalkulia tidak bersifat permanen karena Disleksia dan Diskalkulia dapat di sembuhkan dengan memberi perhatian yang lebih, memberikan kasih dan sayang, menumbuhkan rasa percaya diri, dan anak diajarkan dengan cara atau metode yang sesuai dengan yang di butuhkan anak Disleksia dan Diskalkulia. Dan juga interaksi yang baik antara orang tua dan guru tentang perkembangan ataupun produk yang dialami oleh anak akan menjadi cara yang bijak dalam memahaminya permasalahan anak.





Daftar pustaka







Dipublikasikan pada 17 Mei 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar