Jumat, 10 Juni 2016

PERAHU KERTAS


Disusun Oleh: Sonia Vitaloka





Judul film        : Perahu Kertas
Tahun Rilis      : 16 Agustus 2012
Sutradara         : Hanung Bramantio
Pemain                        :
1.        Maudy Ayunda                (Kugy)
2.        Adipati Dolken                (Keenan)
3.        Reza Rahadian                 (Remi)
4.        Elyzia Mulachela  (Luhde)
5.        Kimberly Ryder               (Wanda)
6.        Sylvia Fully R                  (Noni)
7.        Fauzan Smith                   ( Eko)
8.        Tio Pakusadewo   (Pak Wayan)
9.        Ben Kasyafani                 (Karel)
10.    Dion Wiyoko                    (Ojos atau Joshua)
11.    Ira Wibowo                                  (ibu Keenan)
12.    August Melaz                   (Ayah Keenan)
13.    Sharena Rizki                   (Sekertaris Remi)

Perahu kertas mengisahkan pasang surut hubungan anak manusia, yaitu Keenan dan Kugy. Kugy adalah seorang gadis tomboy,periang,dan percaya bahwa dirinya dalah agen Dewa Neptunus. Kugy selalu memiliki "Ritual" unik, yaitu menulis curahan hatinya pada secarik kertas, yang lalu dibuatnya perahu untuk dihanyutkan disungai. Meskipun sekilas dia gadis yang periang dan cuek penampilannya, namun dia memiliki pandangan hidup yang cendurung Filosofis. Keenan adalah seorang pelukis berbakat, tetapi Ia dipaksa oleh ayahnya untuk kuliah Fakultas Ekonomi. Bersama dengan sahabat Kugy sejak kecil, Noni dan pacarnya noni yakni Eko, yang juga sepupunya keenan,mereka menjadi geng yang kompak.
Kugy sendiri diperkenalkan kepada Keenan oleh dua sahabatnya, noni dan Eko, ketika mereka menjemput Keenan sepulangnya pemuda terebut dari masa belajarnya di negara belanda. Kisah cinta Kugy dan Keenan tidak lantas berjalan mulus. Ketika pertama kal bertemu, Kugy sedang menjalani kasih dengan Ojos atau Joshua, pria tampan yang telah ia pacari semenjak Sekolah Menengah Atas. Keenan sendiri juga sempat dekat dengan seorang gadis cantik bernama wanda. Kugy dan Keenan sama-sama saling menyukai. Keduanya mungkin sama-sama menyadari hal itu. Namun keduanya tidak pernah benar-benar saling menyatakan perasaannya.

Dari yang semula saling meagagumi, Kugy dan Keenan diam-diam saling jatuh cinta. Tapi berbagai hal menghalangi mereka. Tak hanya itu, persahabatan Kugy dan Noni pecah ketika Kugy tidak datang pada pesta ulang tahun Noni yang diadakan di Rumah Wanda demi menjaga hatinya.

Keenan akhirnya pergi kerumah Pak Wayan, seorang pelukis teman lama Lena, sekaligus mentor Keenan melukis. Dalam situasi hati yang gundah, Kreatifitas melukis Keenan buntu, tetapi Luhde, keponakan Pak Wayan, berhasil mengembalikan semangat Keenan.

Seorang Kolektor langganan galeri Wayan bernama Remi, menjadi pembeli pertama. Ingin cepat meninggalkan bandung dan lingkungan lamanya, Kugy berjuang untuk lulus cepat. Begitu lulus sidang, kakak Kugy yang bernama Karel membantu agar Kugy magang di biro iklan bernama AdVocaDo milik temannya, yaitu REmi. Prestasi kerja Kugy cemerlang, dan menarik perhatian Remi.

Dibandung, Noni dan Eko berkemas, membereskan barang-barang mereka ntuk dibawa ke Jakarta. Saat sedang berkemas, Noni menemukan sebuah kotak yang berisi sebuah buku dan surat di dalamnya. Setelah membaca surat tersebut, Ia sadar bahwa ternyata Kugy menyukai Keenan, dan itulah alasan mengapa Kugy tidak menghadiri pesta ulang tahunnya. Kemdian mereka pun bergegas pergi ke Jakarta untuk menemu Kugy dan Keenan.

Beberapa tahun kemudian, secara tidak sengaja Kugy dan Keenan bertemu lagi dipernikahan Noni dan Eko. Mereka kembali dekat. Dan sekali lagi, hubungan mereka terbatasi oleh cerita-cerita lain, oleh hati Remi dan Luhde. Perahu kertas ini menggambarkan hubungan Kugy dan Keenn yang lebih dewasa. Bahwa meskipun mereka saling membutuhkan, namun keduannya, telah memilih hati orang lain. Mereka harus menjalankan pilihan tu dengan mulus.

Film ini sederhana, namun alur dan latarnya membuat film ini seolah nyata. Walaupun pemeran Kugy dan Keenan belum sesuai denan yang ditulis dalam novel oleh Dewi Lestari. Filim ini sangat cocok untuk para Remaja karena banyak pesan yang bisa diambl dari film ini bahwasahnya persahabatan sebenarnya lebih tidak utama dibandingkan hubungan percintaan, tetapi bila memang Tuhan telah menakdirkan sejauh apapun jarak pasti akan dipertemukan juga. Serta hiduplah mengikuti alur, karena dimana ada usaha pasti ada jalan terbaik yang akan kita temukan dalam kehidupan.


Sumber           :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar