Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 13 Mei 2016

Fenomena Alam Aurora


Disusun Oleh : Indah Permata Sari



Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari.
Aurora diklasifikasikan menjadi dua : Aurora Borealis dan Aurora Australis. Aurora Borealis terjadi jika cahaya aurora terpancar diatas kutub utara, sedangkan Aurora Australis terjadi jika cahaya terpancar diatas kutub selatan. Aurora Borealis lebih sering muncul dibandingkan dengan Aurora Australis, hal ini disebabkan karena negara yang terletak di bumi bagian selatan hanya memiliki sedikit penduduk sebagai akibat letak geografis yang berdekatan dengan kutub selatan atau Antartika sehingga pada saat terjadi fenomena Aurora Australis tidak terlihat dan tercatat.

Cahaya Aurora yang tercipta di udara disebabkan oleh atom-atom dan molekul-molekul yang bertabrakan dengan partikel yang bermuatan, terutama elektron dan proton yang berasal dari matahari. Partikel-partikel itu terlempar dari matahari dengan kecepatan lebih dari 500 mil/detik dan terhisap oleh medan magnet bumi di sekitar kutub utara dan kutub selatan.

Bagian terpenting dari mekanisme Aurora ialah angin matahari. Angin matahari adalah sebuah aliran partikel yang keluar dari matahari. Angin matahari menggerakan sebagian atau sejumlah besar listrik di atmosfer. Energi tersebut akan mempercepat partikel ke atmosfir bagian atas, lalu akan tertabrak dengan berbagai gas. Sehingga hasilnya adalah warna-warna yang bergerak di angkasa. Angin matahari tidak dapat langsung menyentuh permukaan bumi. Hal ini dikarenakan bumi memiliki medan magnetik. Selain itu, kerapatan atmosfer bumi yang mencapai 10'19 partikel/cm3 menjadikan semakin kecil kemungkinan partikel angin matahari mencapai bumi. Walaupun demikian, ada beberapa partikel angin matahari yang mampu melewati atmosfir bumi dan menabrak molekul-molekul udara. Tabrakan tersebut menyebabkan munculnya cahaya aurora yang bersinar indah. Sinar tersebut tercipta karena molekul-molekul udara menyerap energi matahari dan memancarkannya kembali dalam bentuk cahaya terang.


Aurora Borealis hanya akan muncul antara bulan September dan Oktober dikarenakan Aurora Borealis terletak di Kutub Utara. Sebaliknya Aurora Australis hanya akan muncul pada bulan Maret dan April dikarenakan terletak di wilahay Kutub Selatan. Sehingga Aurora hanya akan terlihat pada saat musim gugur dan menjelang musim dingin, karena pada saat itulah wilayah kutub atau medan magnet bumi menerima sedikit paparan sinar matahari.

Penampakan aurora tidak sama anatara satu tempat dengan yang lain, karena terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti letak geografis, cuaca, dan tingkat polusi suatu tempat. Cahaya aurora akan semakin jelas terlihat pada malam hari dan mulai memudar menjelang fajar. Formasi yang sering terbentuk menyerupai pita-pita dengan warna, hijau, kuning, biru, dan merah. Perbedaan warna tersebut tergantung dari ketinggian lokasi dan molekul yang tertabrak oleh energi matahari. Seperti misalnya aurora berwarna merah terbentuk oleh benturan partikel elektron dan atom oksigen. Aurora Borealis sering muncul dinegara Alaska, Kanada, Islandia, Skandinavia Utara, dan negara Eropa bagian utara lainnya, sedangkan Aurora Australis muncul di negara New Zealand dan Tasmania.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar