Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 19 November 2015

Chairul Tanjung - Anak Singkong Jadi Raja Media



Disusun Oleh : Anisyha Lutfiyah Jurnilia

  1. Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962. Chairul Tanjung lahir dari pasangan Abdul Ghafar Tanjung dan Halimah. Ayahnya adalah seorang wartawan di jaman Presiden Soekarno dan juga menerbitkan majalah lokal yang upahnya lumayan. Namun kemudian saat era Presiden Soeharto, surat kabar dari ayah Chairul Tanjung dicurigai sebagai anak buah orde lama dan akhirnya dipaksa untuk tutup. Sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga. Ayah Chairul Tanjung berasal dari Sibologa, Sumatera Utara sedangkan ibunya dari Cibadak, Jawa Barat. Chairul berada dalam keluarga yang didalammya terdapat enam bersaudara. Semenjak usaha ayahnya tutup perekonomian keluarganya menjadi berubah seratus delapan puluh derajat. Rumah yang cukup luas yang didiami keluarganya terpaksa harus dijual untuk membayar hutang dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Akhirnya Chairul Tanjung bersama saudara dan orang tuanya harus pindah ke kamar losmen yang sempit.
  2.   Chairul Tannjung lulus dari SD Van Lith, Jakarta pada tahun 1975, SMP Van Lith, Jakarta pada tahun 1978 dan SMA Negeri 1 Jakarta pada tahun 1981. Kemudian Chairul Tanjung melanjutkan studinya di Kedokteran Gigi Universitas Indonesia lulus pada tahun 1987. Chairul termasuk mahasiswa yang pandai. Ia sempat mendapatkan penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional pada tahun 1984-1985.
  3. Chairul Tanjung memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan foto copy di kampus. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen, Jakarta Pusat namun bangkrut. Selepas kuliah Chairul mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak – anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri. 
  4. Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha, membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul memfokuskan dirinya ke tiga bisnis inti : Keuangan, Properti , dan Multimedia. Di bidang keuangan, Ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega. Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi), dan Para Inti Propertindo (properti).
  5. Chairul memiliki sejumlah perusahaan di bidang financial, antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance. Sementara di bidang property dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, dan Mega Indah Propertindo. Di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans Tv, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio. 
  6. Khusus di bisnis property, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana Rp 99 miliar. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi pada awal tahun 2010 Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp membeli sebagian besar saham Carrefour Indonesia, yakni sejumlah 40 persen. MOU ( Memorandum Of Understanding ) pembelian saham Carrefour ini ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.
  7.  Pada tahun 2010 majalah ternama Forbes menempatkan Chairul sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ia berada di urutan ke-937 dengan total kekayaan mencapai USD 1 Miliar. Satu tahun kemudian menurut majalah Forbes kekayaan Chairul telah meningkat lebih dari dua kali lipat, yakni dengan total kekayaan USD 2,1 Miliar. Tahun 2014 Chairul memiliki kekayaan sebesar USD 4 Miliar dan termasuk orang terkaya nomor 375 di dunia.
  8. Pada tanggal 1 Desember 2011 Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Group menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding : Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan financial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam.
  9.  Pada tanggal 16 Mei 2014 Presiden Susilo Bambang Yudhyono menunjuk Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung sebagai Menko perekonomian. Ia menggantikan Hatta Rajasa yang telah resmi mengundurkan diri. “ Saya telah mengambil kesimpulan untuk mengangkat saudara Chairul Tanjung sebagai Menko Perekonomian yang baru” kata Susilo Bambang Yudhyono di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta. Pelantikan Chairul Tanjung dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhyono di Istana Negara, pada Senin 19 Mei 2014 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 41 tahun 2014. Hatta Rajasa mengundurkan diri karena maju menjadi calon wapres Prabowo Subianto dalam pilpres 2014 dengan dukungan dari Partai Gerindra, PAN, PKS, Golkar, dan PPP.
  10. Pada 18 April 2015, Chairul Tanjung dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang ilmu kewirausahaan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Pengukuhan tersebut dilakukan di ruang Garuda Mukti, Gedung Rektorat, Kampus C Unair. Ia menjadi guru besar ke-438 Unair.
  11. Chairul menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan adalah penting. Selain itu memiliki rekanan yang baik itu sangat diperlukan. Membangun relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembangnya bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus maka jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul, bahkan berteman dengan petugas pengantar surat pun adalah penting.
  12. Karena keberhsilannya ini, Chairul Tanjung kemudian dinobatkan sebagai konglomerat baru di Indonesia dimana beliau berada di urutan ke 937 dunia versi majalah Forbes pada tahun 2010 dan juga sebagai orang terkaya ke enam di Indonesia.
  13.  Chairul Tanjung patut kita contoh dan kita teladani karena beliau bisa mencapai kesuksesan seperti ini bukan karena beliau adalah orang super. Ini dikarenakan beliau sangat pandai dalam membangun jaringan atau networking. Bagi Chairul membangun jaringan adalah segalanya bahkan diatas modal itu sendiri. Ketika bisnisnya sedang rendah maka jaringan bisa diandalkan. Dalam membangun bisnisnya, Chairul sangat sabar menapaki tangga bisnisnya. Selain kerja keras, pantang menyerah dalam membangun jaringan kesabaran juga sangat penting. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika, karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam kesuksesan.

Daftar Pustaka :
Https://id.wikipedia.org/wiki/Chairul_Tanjung diakses pada Rabu 11 November 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar